Para Wanita yang Terlupakan dalam Sejarah Amerika, Mereka Memperjuangkan Hak-hak Sipil Sekitar

- 27 Juni 2021, 16:52 WIB
Para Wanita yang Terlupakan dalam Sejarah Amerika, Mereka Memperjuangkan Hak-hak Sipil Sekitar
Para Wanita yang Terlupakan dalam Sejarah Amerika, Mereka Memperjuangkan Hak-hak Sipil Sekitar /Suhyeon Choi on Unsplash



SEMARANGKU – Banyak wanita yang terlupakan di dalam sejarah Amerika yang mereka juga perjuangkan.

Para wanita ini memperjuangkan hak-hak sipil masyarakat dan orang-orang sekitar.

Namun para wanita ini pula juga dilupakan seiring bertambahnya waktu dan hanya menjadi sejarah bagi diri mereka sendiri.

Baca Juga: Video Lab Wuhan Bocor, China: Virus Itu Senjata Biologis Amerika Serikat

Berikut wanita-wanita yang dilupakan oleh sejarah Amerika saat ikut berkontribusi memperjuangkan hak-hak mereka.

1. Mary Tape

Mary Tape adalah seorang imigran China yang berjuang untuk anak-anaknya agar bisa masuk ke dalam sistem sekolah umum Amerika.

"Maria marah ketika putrinya, Mamie, ditolak kesempatan untuk pergi ke sekolah-sekolah negeri San Francisco karena dia orang Amerika Cina,"kata Melissa, seorang profesor di Departemen Kebudayaan Amerika Universitas Michigan, dikutip dari Bustle.

Maria juga berani mengugat Dewan Sekolah San Francisco pada tahun 1885 saat anak-anaknya tidak diterima hanya karena seorang imigran China.

Dia juga berpendapat bahwa sebagai seorang warga negara yang lahir di Amerika Serikat mereka berhak atas pendidikan gratis yang merupakan hak orang Amerika.

Dia juga menulis surat kepada Dewan Pendidikan yang melarang anak-anaknya masuk.

Surat tersebut mengatakan apakah salah jika menjadi seorang keturunan China hingga tidak mendapatkan hak pendidikan mereka.

Surat tersebut menjadi sangat populer dan mereka memenangkan kasus tersebut.

Sayangnya MA California juga mengugat Maria dan suaminya karena alasan surat yang dikirimkan terkesan menjatuhkan orang Asia-Amerika.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Datangkan Roda Buatan Amerika Agar Roller Tampil Optimal di PON Papua

2. Esther Hipol Simpson

Esther Hipol Simpson adalah seorang aktivis Amerika Filipina. Dia juga merupakan seorang perawat yang bekerja di Chicago.

Esther Hipol Simpson menjadi aktivis terkenal untuk hak-hak orang Filipina dan berjuang untuk keadilan mereka.

Dia juga berjuang dalam kasus keadilan bagi perawat yang dituduh meracuni pasien.

"Ester bekerja dengan KDP (Union of Democratic Filipinos) dan Chicago Support Group for the Defense of the Narciso-Perez Case untuk memberi mereka pertahanan yang tepat dan menuntut persidangan baru," kata Catherine Ceniz.

"Upaya ini merupakan pengalaman besar dan mulia bekerja untuk hak dan keadilan demokrasi. Saya akan melakukan semuanya lagi," tulis Simpson dalam A Time To Rise.

3. Afong Moy

Afong Moy adalah sosok wanita China cantik yang dijadikan eksploitasi.

 Afong Moy berusia 19 tahun saat dipaksa untuk pergi ke Amerika untuk akting.

Namun kedatangan Afong Moy dalam kehidupan budaya dan ekonomi Amerika menempatkannya dalam bidik perbudakan, penghapusan penduduk asli Amerika dan sikap ambivalen terhadap perempuan.

"Kehidupan Moy melebihi cuplikan yang tidak jelas ini, tetapi siapa dia dan apa yang menjadi dirinya hilang dari sejarah," kata Bow.

4. Kazu Iijima

Kazu Iijima adalah  salah satu pendiri Asian Americans for Action (AAA) dan juga perempuan yang selamat dari kamp interniran Amerika Jepang.

 "AAA memulai 'dengan dua wanita tua duduk di bangku taman,' dalam kata-kata Iijima," kata Vivian Truong Ph.D.

Kazu Iijima terinspirasi dari gerakan Black Power dan memutuskan untuk menciptakan ruang bagi anak-anak mereka agar mengalami kebanggaan dalam identitas.

5. Anna May Wong

Anna May Wong yang lahir di Los Angeles pada 3 Januari 1905 karena kakek neneknya berimigrasi dari China. 

Dia adalah seorang aktris Amerika China yang juga  melawan stereotip rasial. 

Terlepas dari bakatnya, pada 1920-an, Wong tidak bisa menempa karier Hollywood yang layak," ujar Lim.

Hal tersebut terjadi karena adanya rasisme di Amerika Serikat. Wong dan kakak perempuannya masih mengalami rasisme dari teman-teman sekelas mereka.

Namun Wong melakukan perjalanan ke Eropa dan menjadi bintang global disana.

Itulah para wanita yang dilupakan oleh sejarah Amerika, para wanita yang memperjuangkan hak-hak mereka dan lingkungan bahkan ras mereka.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x