Pantesan AS dan Tiongkok Tak Pernah Akur, Ternyata Ini Kesalahan yang Dibuat Donald Trump Semasa Menjabat

- 28 Januari 2021, 14:07 WIB
Donald Trump.
Donald Trump. /Twitter/@realdonaldtrump

SEMARANGKU – Dua negara adidaya di dunia yaitu AS dan Tiongkok dikenal tidak pernah akur. Usut punya usut, ternyata kesalahan yang dibuat Donald Trump adalah penyebabnya.

Duta Besar China untuk Amerika Serikat mengungkapkan dalam pidato di forum online bahwa memperlakukan Tiongkok sebagai saingan adalah penilaian yang salah.

Sementara itu, sejak pemerintahan Donald Trump, Amerika Serikat selalu menganggap Tiongkok sebagai saingan pada tahun 2018.

Baca Juga: Kabar Baik! Wirausaha Pemula Bisa Dapat Bantuan Modal HinggaRp12 Juta, Cermati Persyaratannya

Baca Juga: Crash Landing on You, BTS, Parasite Pimpin Kepopuleran Hallyu atau K-Pop di Tahun 2020

Penyebab Pertikaian AS dan Tiongkok, Salah Satunya Karena Donald Trump

Washington dan Beijing sering berselisih mengenai masalah mulai dari perdagangan hingga penanganan virus Covid-19 oleh Beijing, dan pemerintahan baru Presiden Joe Biden diperkirakan akan mempertahankan tekanan terhadap China.

Dalam pidato besar pertama oleh seorang pejabat Tiongkok tentang hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia sejak Biden menjabat, Duta Besar Cui Tiankai menegaskan kembali posisi lama Tiongkok dalam mengupayakan hidup berdampingan secara damai dengan Amerika Serikat, sambil memperingatkannya untuk tidak melewati garis merah Tiongkok.

"Memperlakukan China sebagai saingan strategis dan musuh imajiner akan menjadi kesalahan penilaian strategis yang besar," kata Cui dalam forum yang berlangsung Rabu malam, waktu AS, Kamis di Beijing.

Baca Juga: Atasi Nyamuk di Musim Hujan, IPB Ciptakan Produk Inovasi dari Minyak Serai Wangi, Ini Deretan Khasiatnya

Baca Juga: Sinopsis dan Link Live Steraming Film Jungle, Tayang di Trans TV Malam Ini, Kamis, 28 Januari 2021

"Untuk mengembangkan kebijakan apa pun atas dasar itu hanya akan menyebabkan kesalahan strategis yang parah," katanya, dikutip dari Soompi.

Cui menekankan bahwa China menginginkan kerja sama, bukan konfrontasi, dan meminta kedua belah pihak untuk mengatasi perbedaan melalui dialog. Namun dia juga mengatakan China tidak akan menyerah pada masalah kedaulatan dan integritas teritorial.

“China tidak akan mundur. Kami berharap Amerika Serikat akan menghormati kepentingan inti China dan menahan diri untuk tidak melewati garis merah, "kata Cui.

Baca Juga: Mantan Kasad Jenderal Wismoyo Meninggal Dunia, Ini Perjalanan Karir dan Sosoknya

Baca Juga: Berita Duka! Mantan Kasad Jenderal Wismoyo, Ipar Presiden Soeharto, Meninggal Dunia

Hong Kong, wilayah barat Xinjiang, Laut China Selatan, dan Taiwan adalah titik-titik pertikaian yang semakin intensif antara China dan Amerika Serikat selama pemerintahan Trump.

Dengan pemerintahan Biden diharapkan untuk mengambil pendekatan yang lebih multilateral ke China, Cui memperingatkan bahwa koalisi sekutu melawan China dapat menciptakan ‘ketidakseimbangan baru’.

Dia mengatakan China menyambut baik keputusan Biden untuk bergabung kembali dengan perjanjian iklim Paris dan Organisasi Kesehatan Dunia.

Baca Juga: Cek Rekening yang Bisa Dapat BLT Subsidi Gaji Gelombang 3, BSU Ditransfer Rp2,4 Juta

Ia juga mengatakan China berharap untuk bekerja dengan Amerika Serikat dalam memerangi pandemi virus korona dan pada koordinasi kebijakan global untuk menangkis risiko ekonomi dan keuangan.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x