Baca Juga: Catat! 7 Kegiatan Pembatasan PPKM Jawa-Bali, Dari Belajar Hingga Perihal Ibadah
Cuitan tersebut menjadi salah satu bahan pertimbangan pihak Twitter untuk menghapus secara permanen akun pribadi presiden, @realDonaldTrump, pada hari yang sama.
Twitter beralasan bahwa cuitan Trump memunculkan "risiko hasutan lebih lanjut mengenai kekerasan" terkait penyerbuan pendukung Trump ke Gedung Capitol, Rabu 6 Januari 2021.
Twitter, dalam penjelasan resminya, menyebut bahwa cuitan itu dinilai telah melanggar kebijakan perusahaan tentang glorifikasi kekerasan.
Baca Juga: Link Live Streaming Gratis Juventus vs Sassuolo di TV Online RCTI - Liga Italia Pekan ke-17
Baca Juga: Status Sedih Penumpang Sriwijaya Air, Diunggah Sebelum Terbang, Apakah Firasat?
"Pernyataan Presiden Trump, mengenai ia tidak akan menghadiri pelantikan, diterjemahkan oleh sejumlah pendukungnya sebagai konfirmasi lanjutan bahwa pemilu (yang digelar 3 November 2020, red) tidak sah," tulis Twitter. ***