Soal Kerusuhan di Capitol Hill, Presiden Iran: Donald Trump Perusak Reputasi AS

- 7 Januari 2021, 19:42 WIB
Presiden Iran, Hassan Rouhani. /Instagram/@hrouhani
Presiden Iran, Hassan Rouhani. /Instagram/@hrouhani /

SEMARANGKU - Hassan Rouhani selaku Presiden Iran menanggapi kerusuhan pendukung Donald Trump yang tidak setuju atas kongres pengesahan Joe Biden sebagai pemenang Pilpres Amerika Serikat (AS) di Capitol Hill.

Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut kerusuhan yang dilakukan pendukung Donald Trump yang memprotes pengesahan Joe Biden sebagai pemenang Pilpres AS merupakan kegagalan demokrasi di Amerika Serikat.

Selain itu, Hassan Rouhani selaku Presiden Iran juga mengatakan Donald Trump adalah orang yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut serta menyebut Donald Trump sebagai perusak reputasi negaranya sendiri.

Baca Juga: Covid-19 di Semarang Tembus Seribu Kasus, Dampak Pilkada dan Libur Akhir Tahun?

Baca Juga: Syarat Ibadah Umrah di Masa Pandemi Covid-19, Cek Sebelum Berangkat!

"Apa yang terjadi di Amerika menunjukkan betapa gagal demokrasi Barat ..." Jelas Presiden Iran, Hassan Rouhani, dikutip dari Reuters.

"Seorang pria populis (Trump) merusak reputasi negaranya," tambah Presiden Iran, Hassan Rouhani.

Selain menyindir Donald Trump sebagai perusak reputasi Amerika Serikat.

Baca Juga: Joe Biden Resmi Menang Pilpres AS, Donald Trump: Transisi Akan Tetap Terjadi, Namun ….

Baca Juga: Ekonom Sebut PSBB Jawa-Bali Justru Jadi Pupuk Pertumbuhan Ekonomi, Begini Penjelasannya

Iran sebelumnya juga dikabarkan telah melaporkan Donald Trump serta 47 penjabat Amerika Serikat ke Interpol.

Iran melaporkan Donald Trump dan 47 penjabat Amerika Serikat ke Interpol guna mengusut pembunuh Jenderal Tinggi Iran Qassem Soleimani.

Juru bicara peradilan Iran Gholamhossein Esmaili mengaku Iran serius dalam mengusut pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Blak-blakan Ungkap Risiko Ekonomi Jika Jawa-Bali PPKM: Jangan Tipu-tipu Lagi!

Baca Juga: Ganjar Pranowo: Pariwisata Mohon Maaf ya, Anda Akan Rugi

"Republik Islam Iran sangat serius menindaklanjuti mengejar dan menghukum mereka yang memerintahkan dan mengeksekusi kejahatan ini," tutur Esmaili, dikutip dari Al Jazeera

Sebelumnya, pada bulan Juni 2020, Iran telah meminta Interpol untuk melakukan penangkapan kepada Donald Trump dan penjabat AS. Namun usulan Iran tersebut ditolak Interpol.

Di sisi Amerika Serikat, Jelang masa jabatannya berakhir, Donald Trump mendapat beberapa respon dari tokoh masyarakat, salah satunya mantan lawannya di Pilpres AS, Hillary Clinton.

Baca Juga: Hati-hati! Teroris JAD Makassar Cari Pemuda Untuk Dilatih, Pihak Kepolisian Angkat Bicara

Baca Juga: Pendukung Donald Trump Mengamuk, Barrack Obama: Aib Memalukan Bangsa Amerika

Hillary Clinton menghimbau agar Donald Trumo tidak memancing konflik serta perang melawan Iran menjelang masa akhir jabatannya.

Peringatan dari Hillary Clinton kepada Donald Trump agar tidak memulai perang dengan Amerika Serikat vs Iran, disampaikan Hillary melalui unggahan di akun Twitter resminya.

"Satu hadiah yang bisa diberikan Trump kepada negara dan dunia adalah tidak memulai perang dengan Iran dalam 15 hari terakhir masa jabatannya. Sulit untuk mengatakan apakah pemerintahannya melakukan tindakan yang disengaja atau hanya menunjukkan ketidakmampuan. Bagaimanapun, mereka memainkan permainan yang berbahaya," tulis Hillary Clinton, di akun @HillaryClinton. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Reuters Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x