Jurnalis Ini Meliput Pandemi Covid-19 di Wuhan Hingga Ditahan dan Datang ke Sidang dengan Kursi Roda

- 29 Desember 2020, 06:45 WIB
Seorang jurnalis Zhang Zhan dipidanakan setelah meliput pandemi virus corona di Wuhan.
Seorang jurnalis Zhang Zhan dipidanakan setelah meliput pandemi virus corona di Wuhan. /Twitter.com/@badiucao

SEMARANGKU  - Inilah kisah jurnalis yang meliput pandemi Covid-19 di Wuhan sampai akhirnya ditahan lalu datang ke persidangan dengan menggunakan kursi roda karena kondisinya kian memburuk.

Seorang jurnalis bernama Zhang Zhan harus menerima kenyataan pahit saat Pengadilan Rakyat Shanghai Pudong New Area menjatuhinya hukuman empat tahun pada hari Senin, 28 Desember 2020 kemarin.

Zhang Zhan merupakan jurnalis yang meliput pandemi Covid-19 yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Tiongkok.

 Baca Juga: Bukan di Inggris, Varian Baru Covid-19 Pertama Kali Ditemukan di Negara Ini Sejak November Lalu

Baca Juga: 5 Syarat Jualan di Lapak Ganjar Edisi Tahun Baru, untuk UMKM Jateng dan Jatim

Salah satu pengacaranya menyebutkan bahwa Zhang Zhan melaporkan pandemi virus korona di kota Wuhan pada awal tahun ini.

Zhang yang berusia 37 tahun, dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Rakyat Shanghai Pudong New Area pada Senin pagi karena dianggap berselisih dan memprovokasi masalah.

Pelanggaran tersebut didefinisikan secara luas membawa hukuman maksimal lima tahun dan sering digunakan oleh polisi untuk membungkam perbedaan pendapat.

Baca Juga: Bantuan Modal Usaha Rp 3,5 Juta per Keluarga dari Kemensos, Klik Link dtks.kemensos.go.id

Baca Juga: BLT UMKM Banpres BPUM Rp2,4 Juta Telah Cair 100 Persen, Jika Belum Dapat Jangan Lakukan Ini

"Zhang Zhan menghadiri persidangan dengan kursi roda dan kesehatannya buruk," kata pengacara Zhang Keke, dikutip dari South China Morning Post. "Dia tidak segera mengatakan apakah dia akan mengajukan banding (terhadap hukuman)," tambahnya.

Di media sosial setelah persidangan, Zhang Keke berkata: “(Selama persidangan) jaksa hanya membacakan daftar bukti, tanpa menunjukkan sebagian besar, termasuk bukti inti. Zhang Zhan mengatakan pidato warga seharusnya tidak disensor. Tapi selain itu, pada dasarnya dia tidak berbicara."

Zhang Zhan, yang telah ditahan di pusat penahanan di distrik Pudong di Shanghai sejak pertengahan Mei, telah mempertahankan ketidakbersalahannya dan pada bulan Juni dia mulai menolak untuk mengambil makanan untuk memprotes penangkapannya, kata sumber hukum.

Baca Juga: Bantuan Pemerintah Per Siswa Dapat Rp 1 Juta, Klik pip.kemdikbud.go.id Ini Cara Mudah Mencairkannya

Baca Juga: JANGAN Login eform.bri.co.id/bpum, Penyaluran BLT UMKM BPUM Rp2,4 Juta Sudah Selesai

Dia adalah salah satu dari sedikit jurnalis warga di China yang melaporkan pengalaman awal orang-orang di Wuhan selama lockdown kota. Yang lainnya telah ditahan atau diperintahkan untuk menghentikan pelaporan online mereka.

Di depan pengadilan Pudong, puluhan orang yang datang dari seluruh negeri untuk mendukung Zhang Zhan diusir oleh polisi, menurut saksi mata.

Li Dawei (58) seorang aktivis hak asasi dan mantan petugas polisi dari provinsi Gansu, mengatakan dia naik kereta ke Shanghai untuk menunjukkan dukungan.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 12 Dibuka 2021, Simak Jadwal, Kuota, Syarat, dan Cara Daftar di Sini

Baca Juga: Update! BLT BPJS Ketenagakerjaan Cair 2021 untuk Golongan Ini…

Dia mengatakan dia tiba di pengadilan sekitar jam 9 pagi dan diminta masuk ke ruang sidang untuk mengamati persidangan tetapi dihentikan oleh polisi.

Dia mengatakan dia berdebat dengan polisi, menegaskan bahwa tuduhan terhadap Zhang hanya "memprovokasi masalah", yang tidak melibatkan rahasia negara atau privasi pribadi, dan mempertanyakan mengapa, sebagai persidangan publik, warga tidak bisa masuk dan mendengarkan.

Li mengatakan polisi memberi tahu dia bahwa dia seharusnya mengajukan permohonan kepada hakim sebelumnya, tetapi Li mengatakan ini melanggar kebebasan warga negara untuk mengamati kasus pengadilan terbuka.

Baca Juga: RS di Jateng Mulai Kesulitan Tangani Pasien Covid-19, Ganjar Pranowo: Tak Bisa Tambah Tempat Tidur

Baca Juga: Piala Dunia U-20 Indonesia 2021 Ditunda, Menpora: Belum Ada Surat Resmi dari FIFA!

Setelah bertengkar, Li dibawa ke kantor polisi dan dibebaskan sekitar jam 1 siang, katanya.

"Saya belum bertemu Zhang Zhan, hanya mengobrol dengannya di media sosial, dan setelah mengetahui bahwa dia pergi ke Wuhan sendirian, saya sangat khawatir," kata Li.

“Kami tetap berhubungan sampai dia ditangkap. Mengetahui bahwa dia melakukan mogok makan membuat saya semakin cemas. Saya harus mendukungnya. Saya terkejut dengan kalimat itu. Dia harus dibebaskan sekarang dan mendapatkan perawatan," kata Li.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x