SEMARANGKU - Seorang komandan senior militer Iran Jenderal Qader Rahimzadeh memperingatkan bahwa potensi pelanggaran terkecil atas wilayah udara Iran itu akan ditanggapi serius setelah Amerika Serikat (AS) mengirim pesawat pembom B-52H dalam misi penerbangan di atas Teluk Persia.
Sebelumnya, Jenderal Kenneth F McKenzie Jr, komandan Komando Pusat Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya menerbangkan pesawat dengan senjata tempur lengkap B-52 dari pangkalan di Louisiana ke Timur Tengah, sebagai unjuk kekuatan melawan Iran.
Pesawat B-52H atau biasa disebut "Stratofortresses" adalah pesawat tempur yang mampu mengebom jarak jauh yang hampir sama kekuatannya dengan ledakan nuklir.
Baca Juga: Rendy Kirimi Aldebaran Video Pembunuhan Roy, Elsa Ketahuan? Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 14 Desember
Baca Juga: Jadwal Acara Trans 7 Hari Ini Senin 14 Desember 2020 Catat Jam Tayang Indonesia Giveaway Malam Ini
Misi tersebut dirancang untuk menunjukkan komitmen militer AS kepada mitra regionalnya dan kemampuan untuk mengerahkan kekuatan tempur dengan cepat.
"Wilayah udara negara itu berada di antara garis merah kami seperti yang pernah dialami musuh di masa lalu. Pelanggaran terkecil akan dihadapi dengan tanggapan menghancurkan dan berapi-api pasukan pertahanan udara Iran,” ujarnya.
Pesawat Amerika telah bergegas ke wilayah Teluk Persia setelah pembunuhan ilmuwan dan peneliti nuklir senior Iran Mohsen Fakhrizadeh di dekat Teheran pada akhir November.
Baca Juga: Besok Hari Terakhir! Login prakerja.go.id, Ikuti Cara Dapat Insentif Kartu Prakerja Rp 2,4 Juta Ini