SEMARANGKU - Presiden Iran Hassan Rouhani memberi peringatan baru kepada Amerika Serikat (AS).
Dalam sidang kabinet yang berlangsung pada Rabu, 9 Desember 2020, Hassan Rouhani memberi peringatan kepada pemerintah baru Amerika Serikat (Joe Biden) untuk tidak mengulangi kesalahan pemerintah periode sebelumnya.
Presiden Iran Hassan Ruouhani menegaskan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) harus kembali ke kewajibannya di JCPOA guna menebus kesalahan di masa lalu.
Baca Juga: Mau Tahu Hasil Pilkada 2020, Cek Link Quick Count KPU Ini dan Ketahui Siapa Pemenangnya
Baca Juga: PBB Minta Israel Hentikan Aktivitas Nuklir, Namun 6 Negara Ini Tidak Setuju!
"Pemasangan sentrifugal baru di Natanz berdasarkan pengumuman sebelumnya mengenai pengurangan komitmen JCPOA, dan bukan masalah baru," tegas Hassan Rouhani, dikutip dari Pars Today.
Selain menyatakan pendapat kepada pemerintah Amerika Serikat (AS), dalam sidang kabinet tersebut, Hassan Rouhani juga memberikan pendapatnya tentang vaksin Covid-10 dan rencana Iran untuk menjuag minyak di tahun depan.
Menurut penjelasannya, Iran mengumummkan bahwa pihaknya siap untuk menjual lebih dari 2,3 juta barel minyak per hari di tahun 2021 nanti.
Baca Juga: Lihat Hasil Quick Count Pilkada 2020 di 21 Daerah di Jawa Tengah Lengkap Sampai Kecamatan Disini
Baca Juga: Hitung Cepat PDIP di Pilkada Solo: Gibran-Teguh 83,46 Persen vs Bagyo-Suparjo 16,54 Persen
Akan tetapi, selain rencana besar tersebut, Hassan Rouhani tetap menyatakan bahwa anggaran tahun depan tidak tergantung pada minyak.
Dan hasil penjualan dari minyak itu sendiri digunakan untuk pembangunan nasional.
"Anggaran tahun depan tidak bergantung pada minyak, dan hasil penjualan minyak akan dipergunakan untuk pembangunan nasional," tegasnya. ***