Eks Presiden Iran Ngamuk dan Bersumpah Bakal Kejar Pembunuh Ilmuwan Nuklir Mohsen Fakhrizadeh

- 30 November 2020, 09:06 WIB
Ilustrasi bendera Iran.
Ilustrasi bendera Iran. /PIXABAY/jorono

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini Senin 30 November 2020 Ada Lanjutan Ikatan Cinta dan Indonesian Idol 2020

Israel, musuh bebuyutan Iran, dengan gigih menentang kesepakatan itu dan Presiden Donald Trump menariknya pada 2018.

Pembunuhan Fakhrizadeh merupakan pukulan bagi Iran mengingat dia dijaga ketat dan terlindung dari publik.

Tetapi para pejabat Iran mengatakan Iran memiliki jaringan ilmuwan untuk mengisi celah apa pun.

Baca Juga: Anggota DPR RI Sayangkan Sikap Rizieq Tutupi Hasil Tes Swab Covid-19, Setidaknya Buat Simpatisan

Baca Juga: Alhamdulillah, Pemerintah Kurangi Tarif Listrik PLN Desember untuk 7 Golongan Pelanggan, Cek di Sini

Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, otoritas tertinggi Iran, berjanji pada hari Sabtu, 28 November 2020, untuk membalas pembunuhan Fakhrizadeh dan mengatakan para pejabat harus terus mengejar.

Iran meningkatkan pekerjaan nuklir setelah Washington keluar dari kesepakatan pada tahun 2015.

Pemberhentian tersebut dilatarbelakangi karena melebihi batas yang ditetapkan oleh perjanjian produksi uranium yang diperkaya - yang dapat disempurnakan menjadi bahan bom - meskipun Teheran masih memiliki cadangan yang jauh lebih sedikit daripada cadangan sebelum 2015.***

Halaman:

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Midle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x