Eks Presiden Iran Ngamuk dan Bersumpah Bakal Kejar Pembunuh Ilmuwan Nuklir Mohsen Fakhrizadeh

- 30 November 2020, 09:06 WIB
Ilustrasi bendera Iran.
Ilustrasi bendera Iran. /PIXABAY/jorono

SEMARANGKU – Kabar sedih terjadi di Negara Iran. Pasalnya, ilmuwan Nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh terbunuh oleh orang yang tak bertanggung jawab sehingga membuat mantan Presiden Iran 1981-1989, Ayatollah Ali Khamenei geram.

Ilmuwan Iran Mohsen Fakhrizadeh, yang terbunuh pada hari Jumat, 27 November 2020, saat menjalani misi yang sangat rahasia tentang program senjata nuklir yang diyakini dijalankannya telah lama diketahui.

Dikutip dari Middle East Monitor, Senin 30 November 2020, Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) mengatakan pihaknya mencurigai Fakhrizadeh mengawasi pekerjaan rahasia untuk memasang hulu ledak pada rudal balistik, menguji bahan peledak tinggi yang cocok untuk senjata nuklir dan memproses uranium.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Hari Ini Senin 30 November, Ada Film American Renegades God Of Gamblers

Baca Juga: Cara Daftar Agar Dapat Rp 3 Juta Gratis dari Kemenparekraf, Khusus Pelaku UMKM!

Iran menegaskan tidak pernah memiliki program seperti itu atau ambisi untuk membuat bom.

IAEA dan badan intelijen AS percaya mereka memiliki program senjata terkoordinasi yang dihentikan pada tahun 2003.

Kecurigaan Barat bahwa Iran akan melanjutkan program itu menjadi inti dari kesepakatan yang dicapai dalam kesepakatan 2015 di mana Teheran setuju dengan kekuatan dunia untuk mengekang pekerjaan nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi.

Baca Juga: Persib Bandung Buka Akademi Sepak Bola di Pati Jawa Tengah, Direktur Ungkap Kelebihannya

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini Senin 30 November 2020 Ada Lanjutan Ikatan Cinta dan Indonesian Idol 2020

Israel, musuh bebuyutan Iran, dengan gigih menentang kesepakatan itu dan Presiden Donald Trump menariknya pada 2018.

Pembunuhan Fakhrizadeh merupakan pukulan bagi Iran mengingat dia dijaga ketat dan terlindung dari publik.

Tetapi para pejabat Iran mengatakan Iran memiliki jaringan ilmuwan untuk mengisi celah apa pun.

Baca Juga: Anggota DPR RI Sayangkan Sikap Rizieq Tutupi Hasil Tes Swab Covid-19, Setidaknya Buat Simpatisan

Baca Juga: Alhamdulillah, Pemerintah Kurangi Tarif Listrik PLN Desember untuk 7 Golongan Pelanggan, Cek di Sini

Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, otoritas tertinggi Iran, berjanji pada hari Sabtu, 28 November 2020, untuk membalas pembunuhan Fakhrizadeh dan mengatakan para pejabat harus terus mengejar.

Iran meningkatkan pekerjaan nuklir setelah Washington keluar dari kesepakatan pada tahun 2015.

Pemberhentian tersebut dilatarbelakangi karena melebihi batas yang ditetapkan oleh perjanjian produksi uranium yang diperkaya - yang dapat disempurnakan menjadi bahan bom - meskipun Teheran masih memiliki cadangan yang jauh lebih sedikit daripada cadangan sebelum 2015.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Midle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x