Gubernur Wilayah Nikolaev Ukraina, Vitaly Kim Ancam Pengkhianat: Nasib Mengerikan Telah Menunggu

27 April 2022, 08:30 WIB
Gubernur Wilayah Nikolaev Ukraina, Vitaly Kim Ancam Pengkhianat: Nasib Mengerikan Telah Menunggu /Pixabay/geralt/

SEMARANGKU – Kepala Wilayah Nikolaev Ukraina, Vitaly Kim mengungkapkan bahwa pasukan rahasia telah diciptakan untuk melenyapkan para pengkhianat bangsa.

Keberadaan pasukan rahasia Ukraina yang mengemban tugas pelenyapan pengkhianat ini diungkapkan oleh Vitaly Kim selama siaran langsung TV Kamis lalu.

Vitaly Kim, yang menjabat sebagai gubernur Wilayah Nikolaev Ukraina, telah memperingatkan bahwa warga yang bekerja sama dengan pasukan Rusia akan menghadapi eksekusi di luar proses hukum.

Dia tak segan-segan mengatakan nasib mengerikan telah menunggu pengkhianat tersebut.

Baca Juga: ISIS Serukan Penyerangan ke Negara Barat dan Israel Saat Perang Rusia-Ukraina Tidak Menemukan Titik Temu

Hal ini diungkapkan Kim saat menanggapi komentar presenter di saluran TV Ukraina 24 mengenai klaim yang dibuat pejabat di Kherson yang menyebutkan bahwa aktivis pro-Ukraina, veteran yang telah bertempur di Donbass, serta jurnalis yang tinggal di kota itu telah dibocorkan ke pasukan Rusia.

Kim, sebaliknya, mengutip pembunuhan baru-baru ini terhadap seorang blogger pro-Rusia di kota itu, yang ditembak mati pada 20 April, sebagai bukti bahwa “Kherson adalah Ukraina,” dan bahwa “ada pejuang gerilya di sana.”

Kim meyakinkan bahwa unit rahasia itu sebenarnya sudah beroperasi.

Presenter, pada gilirannya, mendesak semua orang yang mendengarkan siaran untuk mengingat fakta ini.

Baca Juga: Putin Sebut Sanksi Barat terhadap Rusia atas Perang di Ukraina Telah Gagal, Jadi Bumerang?

Vitaly Kim juga mengklaim bahwa Ukraina telah mengembangkan kemampuan teknologi dan TI yang unggul yang memungkinkan layanan khusus untuk melacak hampir semua orang.

Kim menyimpulkan bahwa “tidak ada yang bisa bersembunyi dari keadilan.”

Namun dia tidak memberikan bukti untuk mendukung pernyataannya.

Rusia menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.

Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler