Rusia Tuding Israel Gunakan Ukraina sebagai Pengalihan Isu Palestina, Kremlin Kutuk Pendudukan di Tepi Barat

17 April 2022, 19:09 WIB
Rusia Tuding Israel Gunakan Ukraina sebagai Pengalihan Isu Palestina, Kremlin Kutuk Pendudukan di Tepi Barat /Reuters/ Ammar Awad/

SEMARANGKU - Rusia menuding Israel menggunakan konflik Ukraina sebagai pengalihan isu Palestina.

Tudingan Rusia bahwa Israel memanfaatkan Ukraina untuk mengalihkan isu Palestina muncul setelah Menteri Luar Negeri Yair Lapid setuju menangguhkan Moskow dari Dewan HAM PBB.

Kementerian Luar negeri Rusia menyesalkan sikap Lapid dan menuduh Israel menggunakan konflik Ukraina sebagai pengalih perhatian terhadap konflik Israel-Palestina.

“Ada upaya yang tidak disamarkan dengan baik untuk mengambil keuntungan dari situasi di Ukraina untuk mengalihkan perhatian masyarakat internasional dari salah satu konflik tertua yang belum terselesaikan, konflik Palestina-Israel,” ujar Kementerian Luar Negeri Rusia, dikutip dari Middle East Eye.

Baca Juga: Ratusan Warga Palestina Turun ke Jalan dan Protes Israel yang Bobol Masjid Al-Aqsha

Moskow juga mengutuk Israel atas pendudukannya di Tepi Barat dan blokade Jalur Gaza.

Pendudukan ini didukung oleh Amerika Serikat.

“Perlu juga dicatat bahwa pendudukan terpanjang dalam sejarah dunia pasca-perang dilakukan dengan kerjasama diam-diam dari negara-negara Barat terkemuka dan dukungan nyata dari Amerika Serikat,” pungkas Kementerian Luar Negeri Rusia.

Awal bulan ini, Majelis Umum PBB menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Hal ini karena adanya laporan pelanggaran berat dan sistematis dan pelanggaran hak asasi manusia di Ukraina.

Penagguhan ini mendorong Rusia untuk mengumumkan bahwa mereka keluar dari badan tersebut.

Baca Juga: Ketegangan Israel dan Palestina Selama Bulan Suci Ramadhan dan Paskah Timbulkan Kekhawatiran Besar

Lapid mengatakan bahwa pembunuhan warga sipil tak berdosa adalah alasan mengapa Israel memilih untuk menangguhkan Rusia dari dewan.

Namun, Lapid menekankan bahwa pemungutan suara itu tidak mengubah pendapat Israel tentang Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Israel berpendapat bahwa Dewan Hak Asasi Manusia PBB sebagai ‘badan radikal, cacat moral, bias, dan anti-Israel’.

Rusia bersikeras bahwa mereka tidak melakukan pelanggaran berat hak asasi manusia di Ukraina.

Seperti diketahui, Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Presiden Vladimir Putin mengumumkan ‘operasi khusus’ untuk mendemiliterisasi dan denazifikasi negara itu.

Ukraina dan sekutu Baratnya menolak itu sebagai dalih palsu untuk serangan yang tidak beralasan.

Itulah Rusia yang menuding Israel menggunakan konflik Ukraina sebagai pengalihan isu Palestina, Kremlin kutuk pendudukan di Tepi Barat.***

 

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler