SEMARANGKU - Rusia akan membalas pengusiran diplomatik yang menimpa dua puluh diplomatnya.
Empat negara Eropa telah mengusir para diplomat Rusia, di tengah perang yang masih berkobar di Ukraina.
Bulgaria, Latvia, Lithuania, dan Estonia mengumumkan pada Jumat, 18 Maret 2022 bahwa mereka telah memutuskan untuk mengusir sejumlah diplomat Rusia dari misi mereka masing-masing di empat negara Uni Eropa.
Kremlin mengatakan bahwa langkah pengusiran diplomat Rusia tidak akan dibiarkan begitu saja.
Baca Juga: Rusia Peringatkan Iran agar Tidak Tertipu Konspirasi AS, Benarkah Ukraina Negara Fiktif?
Bulgaria pada Jumat, 18 Maret 2022 memberi 10 diplomat 72 jam untuk meninggalkan negara itu.
Lithuania mengusir empat diplomat Rusia.
Sementara itu, Latvia dan Estonia masing-masing mengusir tiga diplomat Rusia.
Para diplomat diusir dalam langkah terkoordinasi.
Kementerian Luar Negeri Estonia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mengusir diplomat Rusia bukan tanpa alasan.
Baca Juga: Presiden Afrika Selatan Sebut NATO Biang Kerok atas Perang Rusia-Ukraina, Siap Menjadi Penengah?
Menurut Kemenlu Estonia, diplomat Rusia secara langsung dan aktif merusak keamanan Estonia dan menyebarkan propaganda yang membenarkan tindakan militer Rusia.
Lithuania mengatakan pengusirannya dilakukan dalam solidaritas dengan Ukraina.
Kementerian Luar Negeri Bulgaria mengatakan bahwa sebuah catatan resmi telah diserahkan kepada duta besar Rusia di ibu kota Sofia yang mengharuskan 10 diplomat meninggalkan Bulgaria dalam waktu 72 jam.
Hal ini karena dugaan keterlibatan mereka dalam kegiatan yang tidak sesuai dengan status diplomatik mereka.
Mengomentari pengusiran itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menyebut tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan.
Dia mengatakan bahwa akan ada tindakan setimpal yang datang.
Rusia biasanya bereaksi terhadap pengusiran diplomatnya dengan mengirim pulang staf diplomatik dalam jumlah yang sama yang mewakili negara terkait.
Itulah Rusia yang akan membalas pengusiran 20 diplomat, Kemenlu Rusia pastikan adanya tindakan setimpal.***