Kecam Eksekusi Massal, Iran Tangguhkan Pembicaraan dengan Arab Saudi, Jubir Kemenlu: Melanggar HAM

14 Maret 2022, 20:30 WIB
Kecam Eksekusi Massal, Iran Tangguhkan Pembicaraan dengan Arab Saudi, Jubir Kemenlu: Melanggar HAM /Lisi Niesner/REUTERS

SEMARANGKU - Iran telah menangguhkan pembicaraan dengan Arab Saudi tanpa memberikan yang alasan rinci.

Perihal Iran yang menangguhkan pembicaraan dengan Arab Saudi dilaporkan oleh sebuah situs web yang berafiliasi dengan badan keamanan utama Teheran pada Minggu, 13 Maret 2022.

Iran secara sepihak menangguhkan pembicaraan dengan Arab Saudi tanpa memberikan alasan.

Dikatakan tidak ada tanggal spesifik yang dijadwalkan untuk putaran baru pembicaraan antara Iran dengan Arab Saudi.

Baca Juga: Iran Dukung Upaya Akhiri Perang Ukraina dan Rusia, Sebut Dukungan Barat Hanyalah Fatamorgana Saja

Iran juga mengecam eksekusi massal di Arab Saudi yang menurut para aktivis termasuk 41 Muslim Syiah.

Kantor media pemerintah Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar soal penagguhan pembicaraan ini.

Arab Saudi dan Iran yang terkunci dalam konflik proksi di sekitar kawasan, memulai pembicaraan langsung tahun lalu untuk mencoba menahan ketegangan.

Riyadh pada 2016 memutuskan hubungan dengan Iran setelah pengunjuk rasa Iran menyerbu kedutaan Saudi di Teheran menyusul eksekusi seorang ulama Syiah di Arab Saudi.

Sekedar informasi, pada Sabtu, 12 Maret 2022, Arab Saudi mengatakan telah mengeksekusi 81 orang.

Baca Juga: Datang ke Ukraina Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov Minta Pasukan Ukraina Menyerah ke Rusia Atau Habis

Ini adalah eksekusi massal terbesar dalam beberapa dekade.

Dari 81 orang yang dieksekusi, 41 orang adalah Muslim Syiah dari wilayah Qatif timur, yang secara historis menjadi titik nyala antara pemerintah yang didominasi Sunni dan minoritas Syiah.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh mengatakan bahwa eksekusi itu melanggar prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia dan hukum internasional.

Namun, Arab Saudi membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.

Riyadh mengatakan mereka melindungi keamanan nasionalnya melalui undang-undangnya.

Hizbullah Lebanon yang didukung Iran mengutuk dalam sebuah pernyataan bahwa eksekusi tersebut sebagai kejahatan yang buruk.

Arab Saudi dan Iran telah mendukung pihak yang berlawanan dalam konflik regional dan perselisihan politik di Suriah, Lebanon dan Irak selama bertahun-tahun.

Arab Saudi telah memimpin koalisi Arab yang berperang melawan gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman sejak 2015.

Riyadh mengatakan bahwa ada sedikit kemajuan telah dibuat dalam pembicaraan langsung, yang sebagian besar berfokus pada Yaman.

Pihak berwenang Houthi mengatakan pada hari Sabtu, 12 Maret 2022, dua tawanan perang Yaman termasuk di antara mereka yang dieksekusi oleh Arab Saudi.

Itulah Iran yang menangguhkan pembicaraan dengan Arab Saudi, Jubir Kemenlu: melanggar HAM.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler