Datang ke Ukraina Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov Minta Pasukan Ukraina Menyerah ke Rusia Atau Habis

14 Maret 2022, 15:25 WIB
Datang ke Ukraina Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov Minta Pasukan Ukraina Menyerah ke Rusia Atau Habis /Yelena Afonina/TASS

SEMARANGKU - Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov berada di Ukraina untuk temui pasukannya dan minta Ukraina menyerah ke Rusia.

Ramzan Kadyrov yang merupakan sekutu Presiden Rusia, Vladimir Putin berada di Ukraina dalam rangka bertemu pasukan Chechnya.

Pemimpin kuat Chechnya, Ramzan Kadyrov mengatakan pada Senin, 14 Maret 2022 bahwa dirinya berada di Ukraina bersama pasukan Rusia yang memimpin serangan di negara itu.

Saluran televisi Chechnya, Grozny memposting video di saluran media sosial Telegram yang menunjukkan Ramzan Kadyrov di ruang gelap berdiskusi dengan pasukan Chechnya yang mereka katakan posisinya 7 km dari ibu kota Ukraina.

Baca Juga: Pastikan Tempur Sampai Mati, Zelenskyy Ingatkan Kehancuran Rusia Jika Ambil Kiev, Ini Tanggapan AS

Kemudian Ramzan Kadyrov mengolok-olok postingan lain yang meragukan apakah dia telah melakukan perjalanan ke wilayah Kiev.

“Apakah Anda tidak melihat videonya?,” tulis Ramzan Kadyrov di akun Telegram resminya, dikutip dari Reuters.

Ramzan Kadyrov yang sering menggambarkan dirinya sebagai ‘prajurit kaki’ Putin telah memposting video pasukan Chechnya bersenjata lengkap di wilayah Kiev sebagai bagian dari pasukan perang Rusia.

Dia telah berulang kali dituduh oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa melakukan pelanggaran hak. Namun, Kadyrov terus membantah.

Baca Juga: Sanksi Barat ke Rusia Kembali Makan Tumbal, Italia Sita Sailing Yacht Milik Crazy Rich Rusia

Ramzan Kadyrov, pemimpin kuat Chechnya, mengatakan Senin bahwa dia berada di Ukraina bersama pasukan Rusia yang memimpin serangan di negara itu.

Kadyrov, yang dituduh oleh LSM internasional melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang serius di republik Kaukasus yang dikontrol ketat, memposting video di Telegram tentang dirinya dalam seragam militer mempelajari rencana di sekitar meja dengan tentara di sebuah ruangan.

Dia meminta pasukan Ukraina untuk menyerah "atau Anda akan habis."

"Kami akan menunjukkan kepada Anda bahwa praktik Rusia mengajarkan peperangan lebih baik daripada teori asing dan rekomendasi dari penasihat militer," tambahnya.

Kadyrov, yang memerintah Republik Chechnya Rusia dengan tangan besi, adalah mantan pemberontak yang menjadi sekutu Kremlin dengan pasukan paramiliter di bawah komandonya.

Pada awal serangan Rusia, gambar yang beredar di jejaring sosial menunjukkan alun-alun di ibukota Chechnya, Grozny, dipenuhi dengan tentara yang mengaku sedang dalam perjalanan ke Ukraina.

Sekedar informasi, Moskow berperang dua kali dengan separatis di Chechnya.

Chechnya adalah wilayah berpenduduk mayoritas Muslim di Rusia selatan, setelah pecahnya Uni Soviet pada 1991.

Tetapi sejak itu, Rusia telah menggelontorkan sejumlah besar uang ke wilayah itu untuk membangunnya kembali dan memberi Kadyrov otonomi yang luas.

DIlansir Semarangku dari The Moskow Times, pasukan Kadyrov dituduh melakukan banyak pelanggaran di Chechnya.

Kremlin menggambarkan tindakannya di Ukraina sebagai ‘operasi khusus’ untuk demiliterisasi Ukraina.

Ukraina dan sekutu Barat menyebut ini sebagai dalih tak berdasar.

Itulah Ramzam Kadyrov yang berada di Ukraina untuk menemui pasukannya di medan pertempuran, perang Rusia vs Ukraina masih berkobar.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler