Rusia Sebut AS Tabuh Genderang Perang Ekonomi, Pasar Global Terguncang, Moskow Alami Krisis Paling Parah?

10 Maret 2022, 20:00 WIB
Ilustrasi, Rusia Sebut AS Tabuh Genderang Perang Ekonomi, Pasar Global Terguncang, Moskow Alami Krisis Paling Parah? /Reuters/Sergey Pivovarov.

SEMARANGKU - Rusia menyebutkan bahwa Amerika Serikat (AS) menabuh genderang perang ekonomi.

Rusia mengungkapkan bahwa AS menyatakan perang ekonomi terhadap Moskow dengan menabur kekacauan melalui pasar energi.

Terkait perang ekonomi tersebut, Kremlin memberi tahu AS bahwa mereka sedang mempertimbangkan tanggapannya terhadap larangan minyak dan energi Rusia.

Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov menyebut sanksi Barat yang dipimpin oleh AS sebagai tindakan bermusuhan yang telah mengguncang ekonomi dan pasar global.

Baca Juga: AS Tetapkan Larangan Impor Minyak Hingga Bank Sentral Rusia Batasi Jumlah Tarik Tunai

“Kami melihat bahwa situasi di pasar energi berkembang agak bergejolak dan kami tidak tahu seberapa jauh turbulensi itu akan berlangsung,” ujar Peskov, dikutip dari Reuters.

Dia menolak untuk menjelaskan sifat yang tepat dari tanggapan Rusia.

Upaya Barat untuk menghukum Rusia sebagai salah satu pengekspor minyak, gas dan logam terbesar di dunia, telah memukul pasar komoditas.

Serta meningkatkan momok inflasi spiral di seluruh dunia.

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan ‘operasi militer khusus’ sangat penting untuk memastikan keamanan Rusia setelah Amerika Serikat memperluas aliansi militer NATO ke perbatasan Rusia.

Baca Juga: NATO Sedang Memastikan Konflik Rusia-Ukraina Tidak Meluas ke Luar Perbatasan, Ratusan Jet dalam Siaga Tinggi

Serta mendukung para pemimpin pro-Barat di Kiev. Ukraina mengatakan sedang berjuang untuk keberadaannya.

Sementara itu, Amerika Serikat dan sekutu Eropa dan Asianya mengutuk invasi Rusia.

China, ekonomi terbesar kedua di dunia, telah menyerukan untuk menahan diri, tetapi Presiden Xi Jinping telah memperingatkan bahwa sanksi akan memperlambat ekonomi dunia.

Rusia mengatakan Eropa mengkonsumsi sekitar 500 juta ton minyak per tahun.

Rusia memasok sekitar 30% dari itu, atau 150 juta ton, serta 80 juta ton petrokimia.

Ditanya tentang larangan impor minyak dan energi Rusia yang diumumkan oleh Presiden AS, Joe Biden, Peskov mengatakan Rusia telah, sedang dan akan menjadi pemasok energi yang dapat diandalkan.

Ekonomi Rusia menghadapi krisis paling parah sejak jatuhnya Uni Soviet tahun 1991 setelah Barat memberlakukan sanksi berat pada hampir seluruh sistem keuangan perusahaan Rusia menyusul invasi Moskow ke Ukraina.

Itulah Rusia yang menyebutkan bahwa AS menabuh gendering perang ekonomi, pasar global terguncang, Moskow alami krisis paling parah?***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler