Pemimpin Tertinggi Iran Sebut Krisis di Ukraina Berakar pada Kebijakan AS, Khamenei: Kami Mendukung

1 Maret 2022, 18:35 WIB
Pemimpin Tertinggi Iran Sebut Krisis di Ukraina Berakar pada Kebijakan AS, Khamenei: Kami Mendukung /Tangkap layar postingan akun Instagram @khamenei_ir

SEMARANGKU - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menyebutkan bahwa krisis yang terjadi di Ukraina saat ini berakar pada kebijakan Amerika Serikat (AS).

Khamenei menyatakan bahwa Iran ingin perang di Ukraina berakhir, tetapi yakin krisis itu berakar pada kebijakan AS dan negara-negara Barat lainnya.

Sebagai Pemimpin Tertinggi Iran, Khamenei menuturkan bahwa AS menciptakan banyak krisis di seluruh dunia, terbaru adalah di Ukraina.

Pemimpin Tertinggi Iran tersebut mengungkapkan bahwa Ukraina telah menjadi ‘korban’ kebijakan AS dan telah terseret ke situasi saat ini.

Baca Juga: Isolasi Ekonomi Rusia dari Dunia, China Beri Sinyal Menjauh, Amankan Kepentingan?

“Di Ukraina, kami mendukung untuk menghentikan perang,” ujar Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi pada Selasa, 1 Maret 2022, dikutip dari Al Jazeera.

Dalam pidatonya selama satu jam tentang perang Ukraina, pemimpin tertinggi tidak menyebut Rusia sekali pun.

Khamenei mengatakan dua pelajaran harus dipetik dari krisis Ukraina oleh pemerintah dan orang-orang di seluruh dunia.

Yaitu bahwa Barat tidak dapat dipercaya dan bahwa dukungan rakyat adalah yang paling penting.

“Dukungan oleh pemerintah Barat untuk administrasi dan politisi yang telah dipasang oleh mereka adalah fatamorgana,” pungkas Khemenei.

Baca Juga: 7 Peristiwa Penting dalam Invasi Rusia di Ukraina Hari Keenam, Salah Satunya Turki Blokir Jalur Laut Hitam

Khamenei mengatakan rakyat adalah pendukung paling penting bagi pemerintah.

Jika rakyat Ukraina sepenuhnya mendukung pemerintah mereka, mereka tidak akan terseret dalam situasi seperti sekarang ini.

Presiden Iran, Ebrahim Raisi pekan lalu adalah salah satu pemimpin dunia pertama yang berbicara dengan Rusia Vladimir Putin setelah dia memerintahkan invasi ke Ukraina.

Dalam panggilan teleponnya, Raisi mengatakan kepada Putin bahwa ekspansi NATO ke arah timur menghadirkan ancaman serius terhadap keamanan

“Saya berharap apa yang terjadi akan membawa manfaat bagi bangsa dan kawasan,” ujar Raisi, dikutip dari Al Jazeera.

Kementerian Luar Negeri Iran juga telah menegaskan pada beberapa kesempatan bahwa krisis tersebut berakar di NATO.

Namun Iran, telah menyerukan agar itu diselesaikan melalui cara-cara diplomatik.

Sekedar informasi, Iran dan Rusia sedang mengincar perluasan hubungan bilateral.

Serta telah membahas pembaruan perjanjian kerja sama 20 tahun selama kunjungan Raisi ke Kremlin pada Januari 2022.

Rusia juga merupakan pemain utama dalam negosiasi selama berbulan-bulan di Wina untuk memulihkan kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia.

Ada juga indikasi bahwa pembicaraan sedang dalam tahap akhir.

Itulah Pemimpin Tertinggi Iran yang menyebutkan bahwa krisis di Ukraina berakar pada kebijakan AS, Khamenei: kami mendukung.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler