Gonjang-ganjing Invasi, Vladimir Putin Sebut Rusia-Ukraina Berbagi Kesatuan Historis, Benarkah Demikian?

26 Februari 2022, 19:30 WIB
Gonjang-ganjing Invasi, Vladimir Putin Sebut Rusia-Ukraina Berbagi Kesatuan Historis, Benarkah Demikian? /Jurnal Ngawi /Gambar Kolase Jurnal Ngawi

SEMARANGKU - Di tengah gonjang-ganjing invasi, Vladimir Putin menyebutkan bahwa Rusia dan Ukraina berbagi kesatuan historis.

Vladimir Putin yang memerintahkan invasi ke Ukraina, sering berbicara tentang identitas yang terikat antara Rusia dengan Ukraina.

Dalam pidato Vladimir Putin yang disiarkan televisi sebelum invasi meletus, Presiden Rusia mengulangi keprihatinannya tentang kemungkinan ekspansi NATO dan membuat interpretasi provokatif tentang sejarah Ukraina.

Presiden Rusia, Vladimir Putin menegaskan bahwa Ukraina tidak pernah memiliki tradisi kenegaraan yang asli.

Baca Juga: Profil Presiden Volodymyr Zelenskyy, Target Nomor Satu Pasukan Rusia dalam Invasi, Ternyata Tidak Punya Ini

Menurutnya, Ukraina dipisahkan dari Rusia oleh pemimpin Soviet, Vladimir Lenin.

Pada tahun 2021, Putin menulis sebuah esai berjudul tentang ‘Kesatuan Sejarah Rusia dan Ukraina’.

Essai ini menjelaskan keyakinan Putin bahwa Rusia dan Ukraina adalah satu orang yang dipisahkan secara artifisial oleh perbatasan dan orang luar.

Benarkah demikian?

Untuk mengetahui seberapa akurat pernyataan tersebut, serta akar dari krisis yang terjadi saat ini, perlu melihat lebih dekat sejarah bersama kedua negara.

Rusia dan Ukraina, serta Belarus, memiliki nenek moyang yang sama di Kievan Rus.

Baca Juga: Ukraina Bertarung Sendirian Lawan Invasi Rusia, Presiden Zelenskyy Mencak-mencak Kritik Barat

Kievan Rus adalah sebuah federasi di abad pertengahan dengan ibu kotanya di Kiev.

Namun pada abad ke-13, wilayah yang menjadi Rusia ditaklukkan oleh Gerombolan Emas Mongol.

Adapun bagian barat kemudian jatuh ke tangan Kekaisaran Polandia-Lithuania.

Dari sana, tiga bahasa terpisah, dan identitas nasional, berkembang.

Bagian paling barat Ukraina, tidak pernah diperintah oleh kekaisaran Rusia dan malah berada di bawah kekuasaan Polandia atau Austria.

Dimana bahasa Ukraina masih diizinkan dan akibatnya, sentimen nasionalis masih kuat di kota-kota Ukraina barat seperti Lviv.

Perpecahan identitas ini terletak di balik banyak masalah hari ini.

“Orang-orang yang tinggal di tanah ini mengembangkan orientasi geopolitik yang berbeda, memiliki interpretasi yang berbeda dari memori sejarah mereka, jajaran pahlawan yang berbeda,” ujar ilmuwan politik Rusia, Gulnaz Sharafutdinova, dikutip dari Al Jazeera.

Sharafutdinova menyebutkan bahwa Ukraina dan Rusia benar-benar adalah negara yang berbeda.

“Pandangan orang Ukraina dan Rusia sebagai satu bangsa tidak didukung oleh perjuangan terus-menerus di pihak nasionalis Ukraina, bahkan selama periode Soviet. Meskipun Ukraina dan Rusia terkait melalui akar Slavia dan kedekatan linguistik mereka, ini adalah negara yang berbeda,” pungkasnya.

Identitas nasional Rusia saat ini semakin tidak aman dan rentan.

Hal ini karena evolusi nasional Rusia selalu memiliki karakter imperial.

“Jadi masalah identitas dan pandangan Rusia tentang bagaimana Rusia dan Ukraina terhubung melalui darah, bisa dikatakan menghalangi kemampuan Rusia untuk mengakui Ukraina sebagai negara berdaulat,” tutup Sharafutdinova

Itulah Vladimir Putin yang menyebutkan bahwa Rusia dan Ukraina berbagi kesatuan historis, benarkah demikian? ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler