Buntut Pengakuan Wilayah Separatis di Ukraina Timur, Barat dan Sekutu Kompak Sanksi Rusia, Apa Saja?

23 Februari 2022, 18:05 WIB
Buntut Pengakuan Wilayah Separatis di Ukraina Timur, Barat dan Sekutu Kompak Sanksi Rusia, Apa Saja? /

SEMARANGKU - Barat dan sekutunya kompak menjatuhkan sanksi terhadap Rusia karena Putin mengakui kemerdekaan wilayah separatis di Ukraina Timur.

Pengakuan kemerdekaan wilayah separatis di Ukraina timur yang dilakukan oleh Rusia memicu kecaman Barat, sehingga mereka menjatuhkan sanksi kepada Moskow.

Adapun negara Barat serta sekutunya yang menjatuhkan sanksi ke Rusia karena mengakui mengakui kemerdekaan wilayah separatis di Ukraina Timur adalah Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Ukraina, Uni Eropa, Jepang, dan Australia.

Sanksi baru juga telah dijatuhkan pada Rusia oleh Barat, Jepang dan Australia karena memerintahkan pasukan ke wilayah separatis di Ukraina timur.

Baca Juga: Di Tengah Ketidakpastian Soal Invasi Rusia, Beberapa Maskapai Eropa Batalkan Penerbangan ke Ukraina

Dilansir Semarangku dari Al Jazeera, Berikut adalah daftar sanksi yang dijatuhkan Barat dan sekutunya terhadap Rusia sejauh ini:

Amerika Serikat

Presiden AS, Joe Biden menandatangani perintah eksekutif pada Senin, 21 Februari 2022 yang menetapkan lembaga apa pun di sektor jasa keuangan Rusia menjadi target sanksi AS.

Lebih dari 80 persen transaksi valuta asing harian Rusia dan setengah dari perdagangannya dilakukan dalam dolar AS.

Washington memberikan sanksi kepada dua bank milik negara Rusia, VEB dan Promsvyazbank, serta memblokirnya dari perdagangan utangnya di pasar AS dan Eropa.

Baca Juga: Washington Tiap Hari Peringatkan Soal Invasi Rusia Skala Penuh, Berapa Persen Orang Ukraina yang Percaya?

Kedua bank Rusia tersebut dianggap sangat dekat dengan Kremlin dan militer Rusia, dengan aset lebih dari $80 miliar.

Itu termasuk membekukan semua aset bank-bank itu di bawah yurisdiksi AS.

Inggris

Pada hari Selasa, 22 Februari 2022, Inggris mengumumkan sanksi terhadap lima bank Rusia dan tiga miliarder Rusia.

Tiga miliarder tersebut adalah Gennady Timchenko, Boris Rotenberg, dan Igor Rotenberg.

Keluarga Rotenberg adalah pemilik bersama SGM Group, yang membuat infrastruktur minyak dan gas.

Timchenko adalah pemilik perusahaan investasi swasta Volga Group.

Bank-bank yang disanksi Inggris adalah Rossiya Bank, IS Bank, General Bank, Promsvyazbank dan Black Sea Bank.

Inggris juga akan menghentikan Rusia dari menjual utang negara di London.

“Kami akan membatasi kemampuan negara Rusia dan perusahaan Rusia untuk mengumpulkan dana di pasar kami, melarang berbagai ekspor teknologi tinggi, dan selanjutnya mengisolasi bank-bank Rusia dari ekonomi global,” ujar Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss.

Jerman

Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengumumkan penghentian proses sertifikasi pipa gas Nord Stream 2 dari Rusia.

Perlu diketahui bahwa sertifikasi ini telah lama diinginkan oleh Moskow, tetapi dikritik oleh AS karena meningkatkan ketergantungan Eropa pada energi Rusia.

Proyek Nord Stream 2 yang bernilai $11,6 miliar ini dimiliki oleh raksasa gas milik negara Rusia, Gazprom.

Ukraina

Parlemen Ukraina telah menyetujui pengenaan sanksi terhadap 351 orang Rusia.

Termasuk anggota parlemen yang mendukung pengakuan kemerdekaan wilayah yang dikuasai separatis dan penggunaan pasukan Rusia di Ukraina timur.

Sanksi membatasi hampir semua kemungkinan jenis kegiatan, khususnya larangan masuk ke Ukraina, melarang akses ke aset, modal, properti, dan lisensi untuk bisnis.

Uni Eropa

Uni Eropa membatasi akses Moskow ke pasar modal dan keuangan Uni Eropa.

Jepang dan Australia

Kedua negara mengumumkan pengenaan hukuman yang ketat terhadap individu yang terkait dengan agresi terhadap Ukraina.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison menargetkan anggota Dewan Keamanan Rusia karena berperilaku seperti preman dan pengganggu.

Sanksi yang dijatuhkan oleh Jepang adalah melarang penerbitan obligasi Rusia di Jepang.

Serta membekukan aset individu Rusia tertentu serta membatasi perjalanan ke Jepang.

Itulah Barat dan sekutunya yang kompak sanksi Rusia, buntut pengakuan Moskow atas wilayah separatis di Ukraina timur.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler