Presiden Prancis dan Kanselir Jerman akan Bertandang ke Rusia dan Ukraina, Moskow Beri Isyarat Ini

6 Februari 2022, 06:52 WIB
Presiden Prancis dan Kanselir Jerman akan Bertandang ke Rusia dan Ukraina, Moskow Beri Isyarat Ini /Tangkap layar postingan akun Instagram @emmanuelmacron

SEMARANGKU - Presiden Prancis dan Kanselir Jerman dikabarkan akan bertandang ke Rusia dan Ukraina dalam beberapa minggu mendatang.

Kunjungan Presiden Prancis dan Kanselir Jerman tersebut merupakan upaya diplomatik untuk mencegah Presiden Rusia, Vladimir Putin meluncurkan invasi ke Ukraina.

Emmanuel Macron (Presiden Prancis) dan Olaf Scholz (Kanselir Jerman) telah dijadwalkan untuk mengunjungi Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Perseteruan Dengan Houthi Makin Panas, Prancis akan Membantu UEA Mengamankan Wilayah Udara

Emmanuel Macron dari Prancis dijadwalkan mengunjungi Rusia pada Senin, 7 Februari 2022 dan Ukraina pada Selasa, 8 Februari 2022.

Sementara itu, Olaf Scholz dari Jerman akan melakukan perjalanan ke Ukraina pada 14 Februari 2022 dan Rusia pada 15 Februari 2022.

Kunjungan tingkat tinggi tersebut dilakukan karena China telah mendukung permintaan Rusia agar NATO dilarang melakukan ekspansi ke Ukraina.

Prancis adalah pemain utama di NATO dan sedang memindahkan pasukan ke Rumania sebagai bagian dari persiapan aliansi untuk kemungkinan tindakan Rusia.

Baca Juga: Perseteruan dengan Houthi Makin Panas, Prancis akan Membantu UEA Mengamankan Wilayah Udara

Macron juga secara aktif mendorong dialog dengan Putin dan telah berbicara dengannya beberapa kali dalam beberapa pekan terakhir

Macron mengikuti tradisi Prancis untuk menempuh jalur yang terpisah dari AS dalam geopolitik.

Serta mencoba membuat jejaknya sendiri dalam krisis ini dan membela kepentingan Eropa.

Adapun Jerman telah menekankan pentingnya berbagai format diplomatik dalam mengatasi ketegangan dan telah menolak untuk mengirim senjata ke Ukraina.

Hal ini membuat kesal beberapa sekutu.

Scholz juga menghadapi kritik di dalam negeri akhir-akhir ini karena menjaga profil publik yang rendah dalam krisis.

Setelah berminggu-minggu berbagai upaya dialog yang tidak menghasilkan konsesi signifikan oleh Rusia dan AS.

Namun, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan bahwa kunjungan tingkat tinggi dapat mengurangi tantangan di bidang keamanan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken melakukan panggilan dengan Kuleba pada Jumat, 4 Februari 2022.

Mereka membahas pembangunan militer Rusia dan langkah-langkah untuk mendorong Rusia untuk mengejar diplomasi atas perang dan memastikan keamanan dan stabilitas.

Moskow telah mengisyaratkan kesiapan yang nyata untuk melakukan lebih banyak pembicaraan dengan Washington dan NATO dalam beberapa hari terakhir.

Beberapa ahli mengatakan bahwa selama Rusia dan Barat terus berbicara, ada alasan untuk optimisme yang hati-hati.

Seperti diketahui, Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan utara dan timur Ukraina.

Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa Moskow akan menyerang lagi, seperti yang terjadi pada tahun 2014.

Kehadiran pasukan dan ketidakpastian telah membuat bingung Ukraina dan merugikan ekonomi negara.

Kremlin telah membantah bahwa invasi direncanakan dan telah menuntut jaminan dari Barat bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO.

Rusia juga menuntut agar penyebaran senjata NATO di dekat perbatasan Rusia akan dihentikan, dan pasukan aliansi akan ditarik kembali dari Eropa Timur.

Itulah Presiden Prancis dan Kanselir Jerman yang akan bertandang ke Rusia dan Ukraina, Moskowi beri isyarat Ini.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler