Di Tengah Ketegangan dengan Barat atas Ukraina, Vladimir Putin dan Xin Jinping Semakin Mesra, AS Gerah?

5 Februari 2022, 06:35 WIB
Di Tengah Ketegangan dengan Barat atas Ukraina, Vladimir Putin dan Xin Jinping Semakin Mesra, AS Gerah? /Tangkap layar postingan akun Instagram @vrputin

SEMARANGKU - Presiden Rusia, Vladimir Putin telah bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping di Beijing saat hubungan Moskow tegang dengan Barat atas Ukraina.

Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu di ibukota China, Beijing pada Jumat, 4 Februari 2022.

Kemesraan Vladimir Putin dengan Xi Jinping ditunjukan dengan Presiden Rusia yang memuji hubungan negaranya dengan China.

Baca Juga: Sarat Kepentingan Terselubung, Putin Sebut AS Gunakan Ukraina sebagai Alat Menahan Perkembangan Rusia

Dalam sebuah pernyataan bersama, Vladimir Putin dengan Xi Jinping menegaskan kembali dukungan mereka untuk kebijakan luar negeri masing-masing.

Termasuk dukungan Rusia terhadap China atas Taiwan.

Mereka juga menyepakati masalah keamanan yang lebih luas.

Kedua pemimpin negara ini menyatakan keprihatinan atas aliansi pertahanan AUKUS yang mencakup Australia, Inggris, dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Krisis Rusia-Ukraina: AS Berusaha Cegah Presiden Brasil Mengunjungi Moskow, Upaya Isolasi Putin?

Putin dan Xi Jinping bergabung dalam mengkritik apa yang mereka katakan sebagai pengaruh negatif AS baik di Eropa maupun di kawasan Asia-Pasifik.

Mereka juga menentang ekspansi lebih lanjut NATO.

China menjadi lebih vokal dalam mendukung Rusia dalam perselisihannya dengan kekuatan NATO atas Ukraina.

Namun, Katrina Yu , Jurnalis dari Al Jazeera mengatakan bahwa ini tidak berarti bahwa China akan menyambut setiap potensi serangan terhadap Ukraina.

Mengingat bahwa hubungan pemerintah China dengan Kyiv terjalin dengan baik.

“Tentu saja, Xi sekarang, menuju Olimpiade Musim Dingin, tidak ingin ada yang mengganggu stabilitas,” ujar Katrina, dikutip dari Al Jazeera.

Moskow mencari dukungan setelah pengerahan 100.000 tentaranya di dekat perbatasannya.

Sementara itu, Ukraina mendorong negara-negara Barat untuk memperingatkan invasi dan mengancam konsekuensi berat dalam menanggapi setiap serangan Rusia.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyebut masalah keamanan Rusia ‘sah’, dengan mengatakan bahwa mereka harus ditanggapi dengan serius dan ditangani.

Pada Kamis, 3 Februari 2022, Wang mengadakan pembicaraan tatap muka dengan rekannya dari Rusia, Sergey Lavrov, di Beijing sebelum pertemuan Xi dan Putin.

Bersamaan dengan krisis Ukraina, Xi dan Putin membahas bisnis.

Putin mengatakan bahwa Rusia telah menyiapkan kesepakatan baru untuk meningkatkan ekspor gas ke China menjadi 48 miliar meter kubik (bcm) per tahun.

Putin juga mengatakan dia ingin meningkatkan perdagangan antara kedua negara hingga volume $200 miliar, naik dari $140 miliar yang dicapai pada 2021.

Bagi Xi, pertemuan tersebut adalah pembicaraan tatap muka pertamanya dengan seorang pemimpin dunia dalam hampir dua tahun.

Presiden China belum meninggalkan negara itu sejak Januari 2020, ketika negara itu bergulat dengan pandemi Covid-19.

Pertemuan Putin dengan Xi tampaknya membuat AS semakin gerah, namun belum dapat dipastikan bagaimana sikap China yang sebenarnya terhadap ketegangan Rusia-Ukraina.

Itulah Vladimir Putin dan Xi Jinping yang semakin mesra di tengah ketegangan Rusia dengan Barat atas Ukraina, AS gerah?***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler