SEMARANGKU - Laporan baru-baru ini mengungkapkan bahwa terjadi ketegangan politik antara Ukraina dan AS.
Ketegangan politik ini terjadi karena Ukraina dan AS tidak sepakat soal kemungkinan invasi Rusia.
Duta Besar Ukraina untuk AS mengklaim bahwa kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina terlalu dibesar-besarkan oleh AS dan sekutunya.
Dilansir Semarangku dari RT, sumber-sumber di dalam pemerintahan Presiden AS mengatakan bahwa Biden frustrasi dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Baca Juga: Rusia Tuduh Amerika Serikat Timbulkan Ketegangan Atas Ukraina: Ketegangan Timbul di PBB
Hal ini karena Ukraina konon mengecilkan ancaman invasi Rusia.
Serta tidak cukup berterima kasih atas dukungan Amerika dan pengiriman senjata.
Dalam sebuah konferensi pers, Zelensky mengkritik apa yang dia gambarkan sebagai liputan media Barat yang sedikit tidak seimbang tentang situasi tersebut.
Presiden Ukraina tersebut mengatakan bahwa dia khawatir tentang efek liputan semacam itu terhadap ekonomi Ukraina.
Sebuah sumber yang dekat dengan Zelensky mengatakan bahwa pemimpin Ukraina itu kecewa dengan keputusan Washington untuk menarik beberapa staf diplomatik AS.
Baca Juga: Rusia dan Amerika Serikat Berdebat Masalah Krisis Ukraina, AS Peringatkan Sesuatu
Seperti diketahui, AS menarik beberapa staf diplomatiknya dari Kyiv
Menurut sumber tersebut, Zelensky tidak berpikir ada ancaman yang akan segera terjadi ke Kyiv.
“Terus terang orang Amerika ini lebih aman di Kyiv daripada di Los Angeles atau kota lain yang sarat kejahatan di AS,” ujar sumber tersebut, dikutip dari RT.
Moskow telah berulang kali membantah bahwa mereka memiliki niat agresif.
Rusia telah menyerukan perjanjian keamanan yang akan melarang perluasan NATO, blok militer pimpinan AS, ke Ukraina atau Georgia.
Namun, perjanjian ersebut ditolak oleh para pemimpin di Washington.
Itulah ketegangan politik antara Ukraina dan AS memburuk, tidak sepakat soal kemungkinan invasi Rusia.***