Polisi Israel Robohkan Rumah Warga Palestina di Yerusalem Timur, Direktur Peace Now: Ini Adalah Diskriminasi

20 Januari 2022, 19:25 WIB
Polisi Israel Robohkan Rumah Warga Palestina di Yerusalem Timur, Direktur Peace Now: Ini Adalah Diskriminasi. REUTERS/Ammar Awad /AMMAR AWAD/REUTERS

SEMARANGKU - Polisi Israel merobohkan rumah warga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.

Rumah warga Palestina yang dirobohkan polisi Israel di Yerusalem Timur tersebut adalah milik keluarga Salhiyeh.

Polisi Israel telah secara paksa memindahkan keluarga warga Palestina ini dari rumah mereka di Yerusalem Timur sebelum mereka merobohkan rumah itu pada Rabu, 19 Januari 2022.

Pembongkaran rumah warga Palestina di Yerusalem Timur oleh polisi Israel diprotes oleh keluarga Salhiyeh.

Baca Juga: Palestina Bisa Segera Merdeka dan Israel Akan Diakui Jika Hal Ini Terjadi Menurut Utusan Arab Saudi untuk PBB

Mereka mencoba mencegah pembongkaran dengan mengancam akan meledakkan rumah.

Dilansir Semarangku dari Al Jazeera, keluarga tersebut mengatakan bahwa lusinan personel bersenjata berat masuk ke rumah mereka ketika mereka sedang tidur.

Personel bersenjata ini menyerang anggota keluarga, menangkap enam dari mereka, termasuk kepala rumah tangga, Mahmoud Salhiyeh.

Sebelum pembongkaran, Salhiyeh berkata bahwa dia akan membakar rumah tersebut dan segala isinya.

“Saya akan membakar rumah dan segala isinya, saya tidak akan pergi dari sini,” ujar Salhiyeh, dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Utusan Arab Saudi untuk PBB Sebut Muslim Dunia Akan Akui Israel, Jika Penuhi Syarat Ini

Keluarga Salhiyeh mengatakan mereka membeli properti itu sebelum tahun 1967, ketika Israel menduduki Yerusalem Timur.

Namun, pengadilan Israel memutuskan untuk tidak mengizinkan mereka.

Pada tahun 2017, pemerintah kota Yerusalem mengalokasikan lahan untuk membangun sekolah kebutuhan khusus.

Direktur Peace Now, Hagit Ofran turut berkomentar atas pembongkaran rumah keluarga Salhiyeh oleh polisi Israel.

“Adalah baik untuk membangun sekolah, tetapi mengapa mengambil keluarga dari rumah mereka dan tidak menggunakan tanah publik lain yang telah Anda sita di masa lalu dan memberikannya kepada pemukim, ini adalah diskriminasi,” ujar Ofran, dikutip dari Al Jazeera.

Sekedar informasi, ratusan warga Palestina menghadapi pengusiran paksa dari rumah-rumah di Yerusalem Timur, yang Palestina ingin menjadi ibu kota masa depan mereka.

Itulah polisi Israel yang merobohkan rumah warga Palestina di Yerusalem Timur, Direktur Peace Now: ini adalah diskriminasi.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler