PBB Desak Internasional untuk Berikan Dukungan Keuangan ke Rakyat Afghanistan yang di Ambang Bencana

19 November 2021, 14:15 WIB
Ilustrasi/PBB Desak Internasional untuk Berikan Dukungan Keuangan ke Rakyat Afghanistan yang di Ambang Bencana /Pixabay/ ArmyAmber

SEMARANGKU - Rakyat Afghanistan berada di ambang bencana.

Perwakilan PBB juga mendesak untuk masyarakat internasional agar menemukan cara untuk membantu Afghanistan.

PBB mendesak masyarakat internasional untuk memberikan dukungan keuangan kepada rakyat Afghanistan yang ditinggalkan.

Sekitar 60 persen dari 38 juta orang Afghanistan menghadapi tingkat krisis kelaparan dalam keadaan darurat pangan yang kemungkinan akan memburuk selama musim dingin.

Baca Juga: Taliban Akhirnya Menangkan Dukungan dari 10 Kekuatan Regional di Rusia untuk Bangun Negara Afghanistan

"Sekarang bukan saatnya untuk berpaling dari rakyat Afghanistan," kata Lyons pada konferensi pers pada hari Rabu di PBB.

"Meninggalkan rakyat Afghanistan sekarang akan menjadi kesalahan bersejarah – kesalahan yang telah dibuat sebelumnya dengan konsekuensi tragis," katanya.

Lyons menambahkan bahwa bencana kemanusiaan sebenarnya dapat dicegah karena penyebab utamanya adalah sanksi keuangan terhadap Taliban yang mengambil alih negara itu.

Baca Juga: Jubir Taliban Sebut Ada Kosekuensi Bagi Dunia Jika Pemerintahannya Tidak Diakui

Perwakilan PBB menyakinkan masyarakat internasional bahwa mereka akan melakukan upaya untuk menghindari pengalihan dana ke Taliban.

Sanksi yang diberikan kepada Taliban telah melumpuhkan sistem perbankan dan mempengaruhi setiap aspek ekonomi rakyat Afghanistan.

Sementara itu, China dan Rusia mendesak tidak mencairkan cadangan Afghanistan.

Dia mengkritik Taliban karena mengabaikan seruan oleh Dewan Keamanan dan masyarakat internasional untuk secara damai mengejar penyelesaian politik terhadap konflik di Afghanistan dan sebaliknya memilih kemenangan di medan perang.

"Dan kita sekarang melihat konsekuensi mengerikan dari pilihan ini terungkap di depan mata kita," katanya dikutip dari Al Jazeera.

Utusan PBB berjanji untuk terus mengangkat isu-isu sulit dengan Taliban, termasuk menyerukan pemulihan hak-hak bagi perempuan dan anak perempuan dan etnis minoritas dan untuk pemerintahan yang lebih inklusif.

Pemerintah Taliban belum diakui oleh negara atau PBB mana pun.***

Editor: Ajeng Putri Atika

Tags

Terkini

Terpopuler