Sempat Konflik dengan Amerika Serikat, Iran Kini Adakan Latihan Militer Skala Besar

8 November 2021, 07:10 WIB
Sempat Konflik dengan Amerika Serikat, Iran Kini Adakan Latihan Militer Skala Besar /REUTERS / Lisi Niesner

SEMARANGKU - Tentara Iran mengadakan latihan militer laut, darat, dan udara skala besar, tidak lama setelah Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) dan Angkatan Laut Amerika Serikat terlibat konflik di Laut Oman karena penyitaan sebuah kapal tanker minyak.

Latihan militer tersebut dilaksanakan mulai Minggu 7 November 2021 sekitar pagi hari, dan diharapkan untuk menggabungkan seluruh tentara, kapal, kendaraan lapis baja, pesawat berawak dan tak berawak, serta sistem rudal dan radar dalam kapasitas ofensif dan defensif.

Abdolrahim Mousavi yang merupakan panglima tentara Iran, mengatakan kepada media pemerintah bahwa latihan akan diadakan di area seluas satu juta kilometer persegi (386.000 mil persegi) wilayah timur Selat Hormuz, Laut Oman, dan bagian utara dari Samudera Hindia.

Baca Juga: AS, Eropa dan Israel Ambil Peringatan Keras Atas Kesepakatan Nuklir Iran

Sedangkan di darat, latihan militer akan diadakan di area umum wilayah tenggara provinsi Sistan dan Balochistan, serta Hormozgan, di samping pantai Makran.

“Karena kami menyadari bahwa musuh berusaha mengumpulkan informasi yang diperlukan setelah pasukan kami bergerak di daerah itu, mulai hari ini kami memperkuat upaya kami untuk memantau pergerakan musuh yang telah dimulai beberapa hari yang lalu,” kata Abdolrahim Mousavi dari tenggara pelabuhan Konarak.

Mousavi juga merinci bahwa pada hari pertama latihan, kapal dan pasukan komando akan melakukan operasi untuk menembus pertahanan pantai musuh dari laut, sementara pasukan Iran dan sistem rudal dan radar akan mensimulasikan pertahanan garis pantai.

Media pemerintah Iran juga menayangkan cuplikan speedboat yang bermanuver di laut, tentara yang menaiki helikopter tempur, dan pasukan komando yang terjun payung dari pesawat untuk mendarat di area pantai.

Tentara Iran dan IRGC telah mengadakan beberapa latihan skala besar di berbagai bagian negara itu dalam beberapa bulan terakhir di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat, ancaman oleh Israel, dan ketidaksepakatan dengan negara tetangga barat laut Azerbaijan.

Sementara itu, pejabat militer Iran pada Minggu 7 November 2021, terus memuji kemampuan militer negara itu dalam kaitannya dengan konfrontasi atas sebuah kapal tanker berbendera Vietnam yang dipublikasikan pada Rabu 3 November 2021.

Terkait konfontasi tersebut, pejabat militer Iran mengatakan bahwa Amerika Serikat mencoba untuk merebut muatan kapal tanker berbendera Vietnam yang berisi minyak dari Iran. Tidak jelas ke mana tujuan kapal tanker berbendera Vietnam itu.

Yadollah Javani, seorang wakil politik IRGC, mengatakan kepada media pemerintah bahwa Amerika Serikat berusaha untuk mencegah penjualan minyak Iran dan menegakkan sanksi sepihak yang dijatuhkannya pada 2018, setelah menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran 2015.

 

“Tetapi Amerika tidak sadar karena, Pasukan Angkatan Laut IRGC menggunakan operasi heliborne untuk mengerahkan pasukan di kapal tanker yang ingin mencuri minyak Iran dan mengarahkan kapal ke perairan Iran dari jarak jauh,” kata Yadollah Jayani.

Awal pekan ini, televisi pemerintah Iran menayangkan rekaman dramatis dari insiden tersebut, yang sebetulnya terjadi pada 25 Oktober 2021, menunjukkan tentara Iran menaiki kapal tanker berbendera Vietnam tersebut.

Tentara Iran juga terlihat diberi peringatan dari kapal dan helikopter Amerika Serikat, dan mengawal kapal tanker itu kembali.

Kapal tanker tersebut diberi nama Sothys, dan awaknya sekarang berada dalam tahanan Iran, sehingga Vietnam mengatakan telah memulai negosiasi untuk membebaskan mereka.

Di sisi lain, para pejabat Amerika Serikat telah memberikan laporan yang kontras tentang apa yang terjadi selama insiden tersebut.

Para pejabat Amerika Serikat membantah klaim Iran, bahwa tidak benar mereka telah mencoba untuk mencuri minyak Iran dan pasukan Amerika Serikat hadir hanya untuk memantau situasi pada waktu itu.

Insiden itu dipublikasikan sehari sebelum peringatan 42 tahun pengambilalihan kedutaan besar Amerika Serikat di Teheran, yang menyebabkan krisis penyanderaan yang berlangsung selama 444 hari.

Pejabat Iran merayakan ulang tahun pada Kamis 4 November 2021, dengan pesan anti-Amerika dan anti-Israel, dan panglima IRGC Hossein Salami memuji tanggapan terhadap insiden kapal tanker serta berjanji untuk melawan pengaruh Amerika di wilayah tersebut.

Sementara itu, Iran pada Rabu 3 November 2021, berbicara terkait pertemuan dengan negara-negara besar di Wina untuk memulihkan kesepakatan nuklirnya , yang jika berhasil dapat mencabut sanksi dari Amerika Serikat.

Pertemuan tersebut akan dilanjutkan pada 29 November 2021 setelah terhenti pada Juni 2021 untuk memungkinkan Presiden Ebrahim Raisi membentuk pemerintahan barunya.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler