Objek Asing Ditabrak Kapal Selam AS di Laut China Selatan, Beberapa Awak Kru Menderita Luka-luka

9 Oktober 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi/Objek Asing Ditabrak Kapal Selam AS di Laut China Selatan /Unsplash/Marc-Antoine Déry

SEMARANGKU - Kapal selam Amerika Serikat (AS) menabrak objek asing di bawah air di laut China Selatan.

Sebuah kapal selam bertenaga nuklir AS menabrak objek saat tenggelam di kawasan perairan internasional Indo-Pasifik dan melukai beberapa awak kapal.

Meskipun begitu, tak satupun awak kapal di kapal USS Connecticut menderita luka yang membahayakan nyawa mereka.

Meskipun begitu, kapal selam dikatakan dalam kondisi yang aman dan stabil.

Baca Juga: Malaysia Laporkan Kapal-kapal China karena Telah Memasuki Zona Ekonomi Eksklusifnya

"Pabrik dan ruang propulsi nuklir USS Connecticut tidak terpengaruh dan tetap beroperasi penuh." kata sebuah pernyataan.

Pernyataan itu tidak merinci dengan apa kapal itu bertabrakan, lokasi insiden atau jumlah pelaut yang terluka.

Para pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan insiden itu terjadi di Laut China Selatan.

Baca Juga: China Kirim Kapal Perang Perusak Terkuat, Nanchang di Dekat Perairan AS

Keselamatan kru tetap menjadi prioritas utama Angkatan Laut," kata pernyataan itu.

Insiden tersebut kini juga tengah diselidiki AS.

Sementara itu, Laut Cina Selatan adalah salah satu perairan yang paling disengketakan dan signifikan secara ekonomi di dunia.

China mengklaim hampir seluruh wilayah di bawah garis sembilan garis putus-putus yang kontroversial dan telah membangun pulau-pulau buatan dan mendirikan pos-pos militer dalam beberapa tahun terakhir.

Malaysia, Brunei, Vietnam dan Filipina juga mengklaim bagian laut, seperti halnya Taiwan.

Pekan ini, Malaysia memanggil utusan China setelah kapal-kapal China memasuki perairan teritorial Kuala Lumpur di lepas pantai Kalimantan.

AS telah melakukan apa yang disebutnya operasi "kebebasan navigasi" di Laut China Selatan untuk menegaskan hak navigasi dan kebebasan sesuai dengan hukum internasional.

Dikutip dari Al Jazeera, Ketegangan di daerah itu hanya meningkat sejak 2016 ketika Mahkamah Arbitrase Internasional di Den Haag menolak garis sembilan garis putus-putus China dan memutuskan bahwa Beijing tidak memiliki gelar bersejarah atas Laut China Selatan setelah Filipina menantang klaim dan tindakan Beijing atas jalur air yang disengketakan.

Angkatan Laut AS mengatakan kapal selam itu sekarang menuju Guam.***

Editor: Ajeng Putri Atika

Tags

Terkini

Terpopuler