Dialog Pejabat Taiwan dan Jepang Membuat China Naik Darah: Sama Saja Memprovokasi Perang

28 Agustus 2021, 18:25 WIB
Presiden China Xi Jinping, dialog antara pejabat Taiwan dan Jepang memicu kemarahan China dan memprovokasi perang/REUTERS/Jason Lee /

 

 

SEMARANGKU – China dibuat naik darah setelah pejabat Taiwan dan Jepang mengadakan dialog keamanan bilateral pertama mereka.

Taiwan dan Jepang melakukan dialog online pada hari Jumat yang menandai momen bersejarah bagi kedua negara.

Pejabat urusan luar negeri dan pertahanan dari Partai Demokrat (DDP) yang berkuasa di Taiwan dan Partai Demokrat Liberal (LDP) Jepang melakukan dialog selama 90 menit.

 Baca Juga: Taiwan Incar Pembelian Jet Tempur untuk Perkuat Pasukan Hadapi China

Selama dialog mereka membahas tentang operasi militer di kawasan dan kemungkinan kerja sama antara Taiwan, Jepang, dan AS.

Dialog tersebut telah membuat marah pemerintah Beijing dan mengutuk mereka sebagai penghinaan terhadap kedaulatan China.

Media Partai Komunis China, The Global Times mengatakan dialog Taiwan dan Jepang sama saja dengan memprovokasi perang.

“Trik bermain Jepang hanya akan membuat dirinya kalah di kedua sisi,” katanya, dikutip dari Express 28 Agustus 2021.

 Baca Juga: Menteri Luar Negeri Taiwan Mengatakan China Ingin Meniru Taliban

“Menjadikannya umpan meriam untuk kepentingan AS di satu sisi dan memprovokasi daratan China serta mengundang masalah untuk dirinya sendiri di sisi lain,” sambungnya.

Pejabat dari DDP, Lo Chih-cheng dan Tsai Shih-ying mengatakan bahwa China telah menjadi topik hangat dalam dialog.

“Dari sudut pandang tertentu, dialog hari ini mewakili upaya kedua pemerintah untuk meningkatkan hubungan,” katanya

“Lebih penting lagi, bahkan jika kedua belah pihak menghadapi kemungkinan tekanan dari China, kedua belah pihak dapat berjanji untuk menyatakan kesediaan mereka yang kuat dan berharap bahwa dialog semacam itu akan berlanjut,” sambungnya.

Menanggapi kemarahan China, Lo Chih-cheng menegaskan bahwa dialog semacam itu diperlukan.

“Taiwan, sebagai negara berdaulat dan merdeka, memiliki hak untuk mempromosikan hubungan bilateral dan multilateral dengan semua negara,” pungkasnya.

Selama bertahun-tahun, Beijing telah memaksa Taiwan bersatu kembali dengan China bahkan mengancam penggunaan kekuatan besar untuk mencapainya.

Buku putih yang diterbitkan Kementerian Pertahanan Jepang menyoroti meningkatnya ancaman China terkait konflik atas Taiwan.

Jika China menguasai Taiwan akan berakibat pada terancamnya beberapa pulau di wilayah dimana Jepang memegang kedaulatan.

Jepang telah mengajak negara-negara lainnya untuk melindungi kelangsungan hidup Taiwan dari invasi China.

Dialog antara pejabat Taiwan dan Jepang akan menjalin kerja sama yang lebih mendalam mengenai masalah diplomatik dan keamanan yang penting bagi kedua negara.*** 

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler