Bikin Geram! PM Israel Naftali Bennett Sebut Tidak Ada Negara Palestina Jelang Bertemu Joe Biden

26 Agustus 2021, 16:15 WIB
PM Israel Naftali Bennett sebut tidak ada negara Palestina menjelang pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden/Pool via REUTERS /

 

 

SEMARANGKU – PM Israel Naftali Bennett mengatakan tidak ada negara Palestina selama di bawah kepemimpinannya menjelang pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden.

Naftali Bennett memulai kunjungan internasional pertamanya ke Washington, AS sebagai PM Israel pada hari Rabu.

Hari pertama kunjungan Naftali Bennett bertemu dengan Menlu AS Antony Blinken dan Menhan Lloyd Austin.

 Baca Juga: Pasukan Israel Tembakkan Rudal ke Gaza Merespon Balon Pembakar yang Diluncurkan Warga Palestina

Sementara pada hari Kamis, dia dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih.

Sebuah wawancara dengan The New York Times pada Selasa malam, Naftali Bennett mengatakan dia akan memperluas pemukiman ilegal Israel di wilayah Palestina yang diduduki.

“Pemerintah ini tidak akan mencaplok atau membentuk negara Palestina, semua orang mendapatkannya,” ucapnya, dikutip dari MEE 25 Agustus 2021.

Naftali Bennett merupakan mantan kepala Dewan Yesha Israel yang melindungi untuk pemukiman kaum Yahudi.

 Baca Juga: Beberapa Warga Israel Mencemooh Penggunaan Masker dan Hadapi Lonjakan Covid-19 Meski Sudah Vaksinasi Massal

Dia mengatakan Israel akan terus memperluas pemukiman di Tepi Barat yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.

“Israel akan melanjutkan kebijakan standar pertumbuhan alami,” katanya.

Naftali Bennett menentang pembentukan negara Palestina merdeka dan menolak berkomentar tentang rencana Joe Biden untuk membuka kembali konsulat Palestina di Yerusalem Timur.

“Yerusalem adalah ibu kota Israel. Bukan ibu kota negara lain,” tambahnya.

PBB menegaskan Yerusalem Timur adalah wilayah Palestina dan mengatakan Israel tidak dapat memaksakan hukumnya sendiri di wilayah itu.

Naftali Bennett juga mengatakan bahwa blokade Israel di Jalur Gaza akan terus berlanjut.

Israel dan Mesir telah memblokade secara ketat di Jalur Gaza sejak Hamas memenangkan pemilihan legislatif pada 2006.

Naftali Bennett menyatakan dia akan siap untuk memasuki konflik bersenjata lain melawan Hamas.

“Saya akan melakukan apa yang diperlukan untuk mengamankan orang-orang saya. Saya tidak akan pernah melibatkan pertimbangan politik dan keputusan terkait pertahanan dan keamanan,” katanya.

Pemboman di Gaza pada Sabtu dan Senin malam disetujui oleh Naftali Bennett yang diklaim bahwa Israel menargetkan situs Hamas.

Dia menambahkan saat pertemuan akan meyakinkan Joe Biden untuk membatalkan rencana kesepakatan nuklir Iran.

Naftali Bennett juga akan membeberkan visi baru untuk menjalin hubungan dengan negara-negara Arab yang menentang pengaruh regional dan ambisi nuklir Iran.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler