China Incar Perusahaan Amerika yang Terikat IPO Untuk Menyerahkan Kontrol Data

21 Agustus 2021, 19:00 WIB
China Incar Perusahaan Amerika yang Terikat IPO Untuk Menyerahkan Kontrol Data /ALY SONG/REUTERS

SEMARANGKU – Regulator China tengah mempertimbangkan untuk menekan perusahaan kaya data untuk menyerahkan pengelolaan dan pengawasan data pada mereka.

Penekanan oleh China dilakukan agar perusahaan kaya data tersebut menyerahkan pengelolaan dan pengawasan data pada pihak ketiga apabila mengingintkan pencatatan saham Amerika.

Perlu diketahui IPO atau Initial Publuc Offering merupakan Penawaran Saham Perdana, IPO umumnya dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan modal besar di penawara pertama.

Baca Juga: China Serukan untuk Menerima Pemerintahan Komunis, Tandai 70 Tahun Berdirinya Tibet

Regulator China percaya bahwa dengan membawa perusahaan keamanan informasi pihak ketiga, idelanya didukung oleh negara.

Selain itu, untuk mengelola dan memantau data calon IPO dapat secara efektif membatasi kemampuan mereka untu transfer data darat China keluar negeri.

Hal tersebut akan membantu meredakan kekhawatiran China yang berkembang bahwa daftar asing mungkin memaksa perusahaan China untuk menyerahkan beberapa data.

Diketahui bahwa penyerahan data perususahaan China ke entitas asing dapat merusak keamanan nasional China.

Baca Juga: China akan Deklarasikan Perang Setelah 30.000 Tentara AS Diklaim Berada di Taiwan

Rencana penekanan tersebut merupakan salah satu dari beberapa proposal yang sedang dipertimbangkan oleh regulator China karena Beijing memperketat cengkramannya pada platform internet.

Tindakan keras tersebut telah menghacurkan saham dan sangat merusak sentiment investor yang secara khusus menargetkan persaingan tidak sehat.

Selain itu tindakan keras tersebut merupakan penanganan perusahaan internet terhadap cache data konsumen yang besar.

Penasihat pengatur telah membahsa rencana tersebut dengan pelaku pasar  modal dan sebagai bagian dari langkah untuk perkuat pengawasan perusahaan China.

Penasihat IPO berharap bahwa kerangka formal tentang masalah serah terima data dapat disampaikan pada bulan September mendatang.

Diketahui pula bahwa regulator China baru-baru ini telah menunda rencana listing perusahaan di luar negeri terutama Amerika.

Pada bula lalu, dilaporkan pula bahwa China Securities Regulatory Commission (CAC) mengusulkan rancangan aturan.

Dikutip Semarangku melalui Reuters, rancangan aturan yang diajukan CAC berupa meminta perusahaan dengan lebih dari 1 juta pengguna untuk meninjau kemanan sebelum mendaftar ke luar negeri.

Sementara itu, Komisi Sekuritas dan Buras Amerika yang mengawasi daftar Amerika tidak menanggapi peraturan yang akan dilakukan oleh China tersebut.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler