Sri Lanka Sebut Varian Delta Bom Kuat yang Telah Meledak, Kini Putuskan Lockdown 10 Hari

21 Agustus 2021, 11:00 WIB
Foto ilustrasi suasana lockdown, Sri Lanka Sebut Varian Delta Bom Kuat yang Telah Meledak, Kini Putuskan Lockdown 10 Hari /Pixabay/ Queven

SEMARANGKU - Sri Lanka mengumumkan lockdown mulai Jumat malam selama 10 hari.

Sri Lanka sendiri memutuskan menerapkan lockdown karena kasus kematian Covid-19 yang melonjak.

Tak hanya itu, Sri Lanka juga mengalami tekanan dari para ahli medis karena infeksi yang membanjiri sistem perawatan kesehatan.

Lockdown di negara tersebut sebagai upaya mengekang penyebaran virus Covid-19.

Baca Juga: New Zealand Terapkan Lockdown Karena Satu Kasus Covid-19 yang Dicurigai Varian Delta

Lonjakan infeksi dan kematian membanjiri rumah sakit, kamar mayat, dan krematorium negara pulau itu.

Negara Samudra Hindia itu terpaksa tunduk pada tekanan kuat dari para ahli medis setelah mencatat jumlah kematian satu hari tertinggi 187 dan 3.793 kasus pada hari Rabu.

"Lockdown nasional berlaku mulai pukul 10 malam hari ini 20 Agustus hingga Senin 30 Agustus. Semua layanan penting akan berfungsi seperti biasa," kata Menteri Kesehatan Keheliya Rambukwella di Twitter.

Baca Juga: Kisah Nyata, Seorang Pria di Wuhan China Mendapatkan 100 Kilogram Berat Badan Selama Lockdown

Sementara itu, eorang menteri junior untuk kesehatan, Channa Jayasumana, menyebut varian Delta dari virus itu "bom kuat yang telah meledak di Kolombo dan menyebar ke tempat lain".

Para tenaga medis hingga pemimpin agama juga menyerukan adanya lockdown nasional untuk memutus rantai Covid-19.

Terlebih juga rumah sakit sudah mencapai kapasitas maksimum.

Dokter dan serikat kerja juga berulang kali mendesak pemerintah untuk lockdown.

Pemerintah menunda aksi tersebut, dengan alasan ekonomi yang sakit.

"Jika mereka mendengarkan kami, itu akan baik untuk para pemimpin kami dan untuk negara," kata anggota parlemen Tissa Witarana.

Pembatasan juga diberlakukan entah di sekolah, pusat kebugaran dan kolam renang ditutup dan pernikahan dan pertunjukan musik dilarang.

Pihak berwenang juga memberlakukan jam malam.

Mereka membatasi pergerakan dari pukul 10 malam hingga 4 pagi setiap hari.

Gelombang ketiga infeksi di Sri Lanka telah disalahkan pada perayaan Tradisional Sinhala dan Tahun Baru Tamil pada pertengahan April.

Sementara itu, Sekitar seperempat dari populasi Sri Lanka telah sepenuhnya divaksinasi, mayoritas dari mereka dengan vaksin Sinopharm China.***

Editor: Ajeng Putri Atika

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler