Korea Utara Kembangkan Program Nuklir dan Rudal Meski Ekonomi Terpuruk, Ini Kata PBB

8 Agustus 2021, 16:45 WIB
Korea Utara Kembangkan Program Nuklir dan Rudal Meski Ekonomi Terpuruk, Ini Kata PBB/FOTO: DEFENSE WORLD/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/ /DEFENSE WORLD

SEMARANGKU – Korea Utara tengah mengembangkan program nuklir dan rudalnya selama paruh pertama tahun 2021.

Hal tersebut diungkapkan oleh PBB melalui laporan rahasianya yang menjelaskan bahwa Korea Utara tengah mengembangkan nuklir dan rudal walaupun kondisi ekonomi memburuk.

Melalui komite sanksi Korea Utara, Dewan Keamanan PBB, mengatakan bahwa Korea Utara terus mencari materi dan teknologi untuk program rudal dan nuklirnya.

Baca Juga: Kim Jong Un Ingin Tingkatkan Kekuatan Militer Korut Guna Persiapan Perang Nuklir yang Besar

Pemantau sanksi PBB mengatakan bahwa Korea Utara telah mengesampingkan keadaan ekonomi yang memburuk pada negara tersebut.

“Meskipun fokus negara pada kesulitan ekonomi yang memburuk, Repulik Rakyat Demokratik Korea terus mempertahankan dan mengembangkan program rudal nuklir dan balistiknya,” ujar pemantau sanksi dikutip Semarangku melalui Reuters.

Atas laporan tersebut Korea Utara untuk PBB di New York tidak dengan segera memberikan komentar atas laporan PBB tersebut.

Pada pertengahan tahun lalu ketika pandemi virus Covid-19 menyebar di Korea Utara, negara tersebut kemudian melalukan penguncian ketat.

Baca Juga: Kim Jong Un Berencana Eksekusi 50 Pembelot Korea Utara yang Dikembalikan China

Walaupun begitu penguncian tersebut menyebabkan akses perdagangan dan bantuan yang datang terhambat, sehingga Korea Utara mengalami kondisi ekonomi yang memburuk dan krisis pangan.

Lalu P\pada bulan Juni, Kim Jong Un mengatakan bahwa negara itu tengah menghadapi situasi pangan yang tegang.

Selain itu Kim Jong Un juga menyebutkan bahwa Korea Utara hanya bergantung pada hasil panen tahun ini.

“Pernyataan yang dibuat oleh DPRK (Korea Utara) menunjukan krisis kemanusian yang semakin dalam di negara itu, blockade Covid-19 memiliki dampak relative dan sanksi terhadap kemanusiaan mungkin telah berkurang,” tulis pemantau PBB.

Karena tindakan Korea Utara tersebut, PBB kemudian memberikan sanksi atas program nuklir dan rudalnya sejak tahun 2006.

Dewan keamanan juga terus memperkuat sanksi dalam upaya untuk memotong pendanaan untuk program tersebut.

Sebelumnya, pemantau PBB telah melaporkan bahwa Korea Utara mencuri ratusan juta dolar menggunakan siber.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler