Laut Natuna Utara Bisa Jadi Medan Perang, China Bersiap untuk Perang Pakai Modernisasi Militer

6 Agustus 2021, 17:33 WIB
Laut Natuna Utara Bisa Jadi Medan Perang, China Bersiap untuk Perang Pakai Modernisasi Militer //REUTERS/Jason Lee

SEMARANGKU – Laut Natuna Utara bisa menjadi medan perang setelah China mempersiapkan diri untuk perang menggunakan modernisasi militer.

Hal itu disampaikan oleh seorang spesialis China dan ilmuwan politik di Universitas Nottingham, Dr Jonathan Sullivan.

Dr Sullivan mengatakan bahwa China telah memperkuat kekuatan militer Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) sehingga dapat melancarkan invasi ke Taiwan.

 Baca Juga: India Kerahkan Kapal Perang di Laut Natuna Utara Untuk Melawan China dan Dukung Kebijakan Act East

“Dalam beberapa tahun terakhir China telah meningkatkan tekanan kepada Taiwan dan sibuk mempersiapkan diri melalui modernisasi militer untuk merebut Taiwan,” katanya, dikutip dari Express, 5 Agustus 2021.

Lanjut Dr Sullivan, China telah banyak berinvestasi dalam merebut Taiwan, tapi mereka tidak mungkin menyerang Taiwan jika sudah tidak ada cara lain untuk mencegah kemerdekaan Taiwan.

Pekan lalu, PLA menunjukkan kehebatan militer modernnya dengan demonstrasi beberapa kapal perang paling canggih China untuk merayakan ulang tahunnya ke-94.

Angkatan Laut PLA merilis rekaman tiga kapal induk, Liaoning yang siap tempur dan kapal buatan China yang baru ditugaskan, Shandong dan Hainan.

Ketiga kapal China itu melakukan latihan, dimana kapal Shandong terlihat sedang latihan di Laut Natuna Utara pekan lalu.

 Baca Juga: Kisah Nyata, Muslim Uighur Diberi Makan Daging Babi hingga Islam Dianggap Penyakit oleh China

Laut Natuna Utara yang kaya akan minyak dan ikan sedang diperebutkan oleh China, Taiwan, Malaysia, Brunei, Filipina, dan Vietnam.

Beberapa pekan terakhir, AS dan Inggris telah mengirimkan kapal perang mereka ke Laut Natuna Utara yang membuat China marah.

Pada hari Senin, kapal perang Jerman Bayern dikirimkan dan akan melewati Laut Natuna Utara selama enam bulan dalam misi Indo-Pasifik.

Kemudian disusul India pada Rabu yang akan mengerahkan kapal perusak peluru kendali dan kapal fregat rudal selama dua bulan ke Asia Tenggara, termasuk Laut Natuna Utara.

Angkatan Laut India akan mengambil bagian dari latihan dengan sekutunya AS, Jepang, dan Australia yang membentuk sebuah aliansi.

AS mengakui bahwa China berada di depan dalam bidang pertahanan, termasuk pembuatan kapal dengan memiliki armada sekitar 350 kapal perang dan kapal selam.

Pada tahun 2020, laporan Menteri Pertahanan AS mengatakan bahwa PLA memiliki tujuan untuk menjadi militer kelas dunia pada akhir tahun 2049.

Laporan itu juga menyebut 2049 adalah tahun dimana China berharap untuk penyatuan kembali secara penuh dari semua wilayah yang diklaimnya, termasuk Taiwan. 

Namun, Dr Sullivan berpikir bahwa China tidak mungkin merebut Taiwan dalam waktu dekat.

“Keseimbangan militer telah bergeser, tetapi belum slam dunk dan dengan demikian kita belum berada pada titik dimana invasi mungkin terjadi,” ujarnya.

Tetapi, bentrokan antara China dan Taiwan dapat memicu perang terbuka antara AS dan sekutunya melawan China.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler