SEMARANGKU – Puluhan pemukim Israel dengan penjagaan polisi memasuki kompleks Al-Aqsa pada hari Rabu, 2 Juni 2021.
Dilansir dari Middle East Eye, bersamaan dengan datangnya pemukim Israel, polisi membatasi warga Palestina untuk memasuki kompleks Al-Aqsa.
Wakaf Islam Yerusalem, lembaga pengelola masjid Al-Aqsa mengatakan 61 pemukim Israel memasuki situs suci itu secara provokatif.
Para pemukim Israel dengan bebasnya masuk ke kompleks Al-Aqsa melalui gerbang Moroccan.
Baca Juga: Soal Penyensoran Konten Palestina, Instagram: Kami Mohon Maaf Kepada Semua yang Terdampak
Kondisi berbeda saat warga Palestina memasuki kompleks Al-Aqsa harus diperiksa secara ketat oleh polisi Israel di gerbang Moroccan.
Segerombolan pemukim Israel secara teratur mendatangi kompleks Al-Aqsa melalui gerbang Moroccan dengan selalu didampingi polisi dan anggota intelijen.
Terkadang pemukim Israel mendatangi kompleks Al-Aqsa bersama pejabat, termasuk menteri dan anggota parlemen.
Pada bulan Mei lalu, pemukim Israel tidak diizinkan memasuki kompleks Al-Aqsa selama hampir tiga minggu akibat protes Palestina dan pemboman jalur Gaza.
Kemudian, mereka memasuki kompleks Al-Aqsa lagi pada 23 Mei, dua hari setelah diumumkannya gencatan senjata.
Baca Juga: Tak Bisa Pegang Janji! Israel Serang Palestina di Tepi Barat, Satu Tewas dan Puluhan Luka-Luka
Kunjungan pemukim Israel pada 23 Mei membuat beberapa warga Palestina melakukan aksi protes yang berujung penangkapan oleh polisi.
Setidaknya saat itu polisi Israel telah menangkap enam warga Palestina yang memprotes kaum Yahudi memasuki kompleks Al-Aqsa.
Sementara itu, pernyataan seorang Yahudi yang saat itu kepada AFP bahwa dia mengatakan kompleks Al-Aqsa dianggap olehnya sebagai tanah milik Israel.
Apa yang dikatakan oleh seorang Yahudi tersebut mengandung kata-kata provokatif dan memicu kemarahan warga Palestina.
Sehingga, bersamaan kunjungan pemukim Israel pada 2 Juni, pasukan polisi melakukan pembatasan warga Palestina untuk memasuki kompleks Al-Aqsa.***