Tak Ingin Kalah dari Rusia, NASA Bakal Kirimkan Pesawat Luar Angkasa ke Planet Venus

3 Juni 2021, 18:30 WIB
Ilustrasi planet Venus, Tak Ingin Kalah dari Rusia, NASA Bakal Kirimkan Pesawat Luar Angkasa ke Planet Venus/pixabay/BrunoAlbino   /

 

SEMARANGKU – Badan Antariksa AS (NASA) bakal kirimkan pesawat luar angkasa ke Venus, planet terpanas di tata surya.

NASA tampaknya tak ingin ketinggalan dari Badan Antariksa Rusia Roscosmos yang lebih dahulu mengumumkan misi ke Bulan dan Venus, kemudian dilanjutkan ke Jupiter pada tahun 2030.

Dilansir Space 3 Juni 2021, NASA mengumumkan pada Rabu 2 Juni akan mengirim dua misi ke Venus untuk mempelajari atmosfernya.

Terakhir kali NASA mengirimkan pesawat luar angkasa ke Venus pada tahun 1989 dan kali ini Rusia memicu AS untuk turut melakukan misi ke planet terpanas itu.

 Baca Juga: Roket China yang Jatuh di Samudera Hindia Dekat Maladewa Tuai Kritik dari NASA dan Netizen Seluruh Dunia

NASA telah menyisihkan dana sebesar USD 1 Miliar untuk mendanai dua misi ke planet Venus tersebut.

Administrator NASA, Bill Nelson dalam pidatonya mengatakan dua misi itu adalah DAVINCI+ dan VERITAS.

DAVINCI+ kependekan dari (Deep Atmosphere Venus Investigation of Noble Gases, Chemistry and Imaging).

DAVINCI+ merupakan misi untuk terjun melalui atmosfer tebal Venus untuk mempelajari lebih lanjut tentang perubahannya dari waktu ke waktu.

Sedangkan, VERITAS kependekan dari (Venus Emissivity, Radio Science, InSAR, Topography and Spectroscopy).

VERITAS adalah misi memetakan permukaan Venus secara detail dari orbit menggunakan radar.

“Kami berharap misi ini akan meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana Bumi berevolusi dan mengapa saat ini dapat dihuni ketika yang lain di tata surya kita tidak,” kata Bill Nelson.

Baca Juga: Bermitra SpaceX Milik Elon Musk, NASA Bersiap Daratkan Astronot Wanita Pertama di Bulan

NASA mengatakan kedua misi ke planet Venus akan diluncurkan antara tahun 2028 hingga 2030 yang akan membawa demonstrasi teknologi dan komponen sains utama.

DAVINCI+ akan menggantikan CUVIS (Compact Ultraviolet to Visible Imaging Spectrometer) yang akan membuat pengukuran resolusi tinggi sinar ultraviolet menggunakan instrumen baru berdasarkan optik bentuk bebas.

“Pengamatan ini akan digunakan untuk menentukan sifat ultraviolet yang tidak diketahui di atmosfer Venus yang menyerap hingga setengah energi matahari yang masuk,” kata NASA.

Sementara itu, VERITAS akan menggantikan Deep Space Atomic Clock-2 untuk membantu pergerakan manuver dan pengamatan ilmu radio.

“Sinyal jam ultra-presisi yang dihasilkan teknologi ini pada akhirnya akan membantu manuver pesawat luar angkasa dan meningkatkan pengamatan ilmu radio,” ungkap NASA. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: Space

Tags

Terkini

Terpopuler