SEMARANGKU - Kelompok Federasi Entitas Palestina Argentina melakukan demo besar-besar di kedutaan Israel di Argentina kemarin, Selasa 18 Mei 2021.
Kelompok Federasi Entitas Palestina Argentina mengecam serangan agresi Israel terhadap warga Palestina beberapa hari yang lalu.
Terlihat ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar kedutaan Israel di ibu kota Argentina, Buenos Aires, untuk memprotes pendudukan brutal Israel terhadap rakyat Palestina dan agresi di Gaza.
Baca Juga: Tunjukkan Solidaritas pada Palestina, Tiga Negara Besar Lakukan Ini Di Tengah Pandemi
Terlihat pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan "Boikot Israel", "Semua dengan Palestina" serta seruan untuk mendesak pemerintah Argentina untuk memutus hubungan kerja sama dengan Israel.
Sebagaimana dilansir Semarangku.com dari kantor berita WAFA, Rabu 19 Mei 2021, deklarasi Federasi dibacakan selama protes yang menyoroti paragraf komunike yang dikirim oleh pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, Adolfo Pérez Esquivel.
“Menghadapi ketidakadilan ini dan kemajuan posisi kolonial dan rasis, yang sejauh pembersihan etnis, melanggar semua norma internasional, kami menyerukan kepada pemerintah dan masyarakat di dunia untuk menghentikan kemajuan kolonial ini di abad ke-21. Kami tidak dapat menganggap implementasi perang teroris ini sebagai konfrontasi, yang diarahkan oleh kekuatan bersenjata nuklir terhadap populasi yang tidak bersenjata, ” salah satu paragraf deklarasi tersebut berbunyi.
Baca Juga: Kode Redeem PUBG Terbaru Hari Rabu 19 Mei 2021 Bisa Kamu Cek di Sini!
Jurnalis Carlos Aznárez, atas nama PLO-Resist and Fight mengatakan aksi biadab Israel kepada Palestina mengambarkan sebuah ketidakadilan.
Dia menjelaskan persatuan rakyat Palestina adalak kekuatan terbesar meskipun mereka selalu diserang menggunakan senjata mematikan.
"Berapa banyak tank yang dimiliki rakyat Palestina, berapa banyak pesawat, berapa banyak kapal? Jawabannya sederhana: tidak satu pun. Senjata terhebat yang dimiliki rakyat Palestina adalah martabat mereka sebagai rakyat, kemelekatan mereka pada tanah, pertahanan mereka. rumah dan kebun zaitun, meskipun fakta bahwa mereka dihancurkan berkali-kali. Dan mereka memiliki kekuatan yang sangat besar dan contoh dari perlawanan bersatu yang kali ini mereka tidak mau memberikan pipi yang lain, ”katanya.***