Bermitra SpaceX Milik Elon Musk, NASA Bersiap Daratkan Astronot Wanita Pertama di Bulan

18 April 2021, 15:54 WIB
Bermitra SpaceX milik Elon Musk, NASA Bersiap Daratkan Astronot Wanita Pertama di Bulan /*/pexel.com

SEMARANGKU – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memilih perusahaan milik Elon Musk yaitu SpaceX untuk daratkan wanita pertama di Bulan.

NASA menggandeng SpaceX dengan nilai kontrak sebesar USD 2,89 miliar. Rencananya mereka akan mendaratkan empat astronot yang salah satunya wanita.

Langkah tersebut merupakan bagian dari program NASA yang dinamakan Artemis, dimana memiliki tujuan untuk menjelajahi lebih banyak Bulan di tata surya.

Administrator Eksplorasi Manusia dan Direktorat Misi Operasi, Kathy Lueders mengatakan NASA akan membuat sejarah dimana pertama kali mendaratkan astronot wanita di permukaan Bulan.

 Baca Juga: Romantis! Atalia Praratya Positif Covid-19, Ridwan Kamil Temani Istri Di Luar Semalaman

Baca Juga: Putus dari Billy Syahputra Berbeda Agama, Amanda Manopo Singgung Doa Sepertiga Malam

Baca Juga: Cegah Sahur on The Road, Polda Metro Razia Puluhan Motor di DKI Jakarta

Baca Juga: Sang Istri Positif Covid-19, Ini Hasil Tes Swab Ridwan Kamil Beserta Keluarga!

“NASA dan mitra kami SpaceX akan menyelesaikan misi pendaratan awak pertama ke permukaan Bulan pada abad ke-21 ini dan mengambil langkah maju untuk kesetaraan wanita,” ucapnya dikutip dari laman NASA 17 April 2021.

Pesawat Luar Angkasa Orion milik NASA akan meluncurkan empat astronot menuju orbit Bulan yang akan memakan waktu selama beberapa hari.

Sesampainya di orbit Bulan, astronot akan dipindahkan ke wahana Human Landing System (HLS) milik SpaceX yang kemudian melakukan perjalanan terakhir menuju permukaan Bulan.

Rencananya empat astronot tersebut akan menjelajahi permukaan Bulan selama seminggu, sebelum kembali lagi ke Bumi.

 Baca Juga: Foto Selfie di Planet Mars, Robot Penjelajah Curiosity NASA Tangkap Panorama Gunung dan Batuan

Baca Juga: WOW! Seorang Siswa SMA Temukan Sebuah Planet, Berikut Kronologi dan Detailnya

Baca Juga: Wilayahnya Bebas dari Teror KKB Papua, Pendeta di Beoga: Sudah Aman, Bapak-bapak TNI-Polri Sudah Datang

Kathy menjelaskan misi menjelajahi permukaan Bulan ini akan menjadi tolak ukur untuk eksplorasi ruang angkasa ke depannya.

“Langkah penting ini menempatkan umat manusia pada jalur menuju eksplorasi Bulan yang berkelanjutan dan terus mengawasi misi yang lebih jauh ke tata surya,” jelasnya.

Lanjut Kathy, NASA akan berusaha mencapai misi mendaratkan manusia untuk pertama kalinya di planet Mars di masa yang akan datang.

Saat ini, SpaceX tengah menginformasikan desain wahana HLS dan memastikannya memenuhi standar NASA untuk penerbangan luar angkasa manusia.

Standar itu meliputi, bidang teknik, keselamatan, kesehatan, dan medis. Hal tersebut harus terpenuhi agar astronot dibuat aman saat berangkat maupun kembali.

Wahana HLS SpaceX ini bersandar pada mesin raptor yang telah diuji oleh perusahaan Falcon dan Dragon.

HLS SpaceX memiliki kabin luas yang lebih dari cukup untuk empat astronot dan dua kunci udara untuk astronot moonwalk.

Baca Juga: Kontak dengan Peradaban Alien, Fisikawan: Belajar dari Sejarah Aztec Banyak yang Terbunuh

Baca Juga: Objek Cahaya yang Diduga UFO Terekam di Amerika Serikat, Ini Keterangan Saksi!

Maka dari itu, wahana HLS milik SpaceX ini memang dirancang untuk mendarat di Bulan bahkan Mars.

SpaceX pun mendapatkan penghargaan oleh Appendix H Broad Agency Announcement (BAA) dalam hal Teknologi Berikutnya untuk Kemitraan Penjelajahan Luar Angkasa.

Dengan penghargaan itu, NASA ingin penjelajahan ke Bulan ini tidak hanya dilakukan secara satu kali saja dalam tiap kesempatan.

Melainkan, mereka ingin membangun akses agar manusia dapat secara rutin dan berulang kali dalam menjelajahi Bulan.

Tujuannya tak lain untuk penemuan ilmiah, manfaat ekonomi, dan inspirasi bagi generasi baru.

NASA dan mitranya SpaceX akan mengembangkan sistem agar manusia lebih mudah menjelajahi luar angkasa.***

 

Editor: Heru Fajar

Sumber: NASA

Tags

Terkini

Terpopuler