SEMARANGKU - Peristiwa gempa terbesar disusul tsunami di Jepang hari ini tepat 10 tahun berlalu.
Pada Kamis, 11 Maret 2021, warga Fukushima peringati hari duka tersebut penuh keheningan, mengirimkan doa bagi 20.000 korban tsunami Jepang.
Tepat satu dekade silam, gempa berkekuatan 9 SR berpusat di Fukushima dan menyebabkan munculnya trunami di Jepang hingga memicu kebocoran nuklir.
Baca Juga: DK PBB Kecam Kekerasan pada Demonstran Anti Kudeta! Anak-anak Pemimpin Militer Masuk Daftar Hitam AS
Baca Juga: Ahli PBB Sayangkan Dunia Abai Kejahatan Kemanusiaan Korea Utara yang Hanya Fokus pada Program Nuklir
Bencana nuklir di Fukushima akibat tsunami Jepang satu dekade lalu merupakan yang terburuk setelah bencana nuklir Chernobyl pada 1986.
Seorang warga Fukushima, Atsushi Niizuma, mendoakan ibunya, Mitsuko, yang menjadi korban tsunami Jepang tahun 2011.
"Saya ingin memberitahu Ibu, bahwa anak-anak saya (yang seluruhnya dekat dengan beliau) baik-baik saja. Saya datang kemari untuk berterimakasih karena keluarga kami tinggal dengan aman," ucap Niizuma.
Baca Juga: Kuota Internet Gratis Pemerintah 2021 Cair Nih, Simak Rinciannya
Baca Juga: Mantap! Kuota Internet Gratis Kemdikbud Cair Untuk Golongan Ini, Jangan Sampai Terlewat
Niizuma bercerita bahwa pada 11 Maret 2011, Mitsuko terseret tsunami saat sedang mencari anak-anaknya.
Anak-anak berlarian menuju mobil, namun sayangnya Mitsuko tersapu arus. Butuh waktu satu bulan untuk mengevakuasi tubuh Mitsuko.
Monumen penghormatan Mitsuko didirikan di kuil tepi laut, bersama 65 korban tsunami Jepang lainnya.
Bagi korban tsunami Fukushima, kuil Akiba menjadi simbol resiliansi bagi para penyintas, sebab hampir tidak rusak akibat tsunami, sementara rumah di sekitarnya tersapu atau terbakar.***