Survei Nasional AS: 50 Persen Responden Dukung Donald Trump Dihukum

6 Februari 2021, 15:00 WIB
Donald Trump adalah presiden ke-45 Amerika Serikat. /Instagram.com/@realdonaldtrump

SEMARANGKU - Survei nasional Amerika Serikat (AS) menemukan sejumlah persentase responden yang mendukung Mantan Presiden Donald Trump dimakzulkan dan dihukum.

Survei tersebut menyebutkan 50 persen responden percaya untuk menghukum Donald Trump sementara 45 persen percaya untuk tidak menghukumnya.

Dari persentase tersebut, dipecah dari partai Republik untuk tidak menghukum Trump sementara partai Demokrat mendukung Trump dihukum.

Baca Juga: Israel Semakin Agresif, Jubir Presiden Palestina Imbau Masyarakat Internasional Turun Tangan

Baca Juga: Karyawan Tak Usah Khawatir BLT Subsidi Gaji Tak Ditransfer Lagi, Ini Program Bantuan Tunai Pengganti BSU

Hasil survey nasional tunjukkan hasil 50 persen responden dukung Donald Trump dihukum

"Pertanyaan pemakzulan dibingkai oleh dua versi sejarah yang sangat berbeda dan menawarkan contoh nyata dari jurang antara Partai Republik dan Demokrat," kata Analis Polling Universitas Quinnipiac, Tim Malloy sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Tasnim.

Temuan ini serupa dengan jajak pendapat Universitas Monmouth terpisah yang dirilis beberapa minggu lalu, yang menemukan bahwa kebanyakan orang Amerika percaya Trump harus dimakzulkan dan dihukum.

Jajak pendapat baru dari Universitas Quinnipiac juga menemukan bahwa sebagian besar dari mereka yang disurvei (59 persen) tidak percaya ada kecurangan pemilih yang meluas dalam pemilu 2020, meskipun hampir tiga perempat dari Partai Republik yang disurvei yakin ada kecurangan yang meluas.

Baca Juga: Siapkan Rekening! BLT Subsidi Gaji Mau Ditransfer Lagi Tahun 2021, Kemnaker Bahas Penyebab BSU Bisa Cair Lagi

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji BSU Tak Cair Tahun 2021, Tenang! Ada Program Ini yang Berikan Bantuan Tunai pada Karyawan

Sekitar 70 persen dari mereka yang disurvei mengatakan bahwa mereka tidak membatasi interaksi sosial berdasarkan kepercayaan politik yang berbeda. Demokrat lebih cenderung mengatakan bahwa mereka mengurangi interaksi berdasarkan keyakinan politik daripada independen atau Republik.

Jajak pendapat tersebut melibatkan 1.075 peserta yang disurvei dari 28 Januari hingga 1 Februari, dengan margin kesalahan plus-atau-minus 3 poin persentase.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: Tasnim

Tags

Terkini

Terpopuler