Tanggapi Kudeta di Myanmar, Muslim Rohingya: Kami Tidak Kasihan Pada Aung San Suu Kyi

3 Februari 2021, 11:54 WIB
Aung San Suu Kyi /Instagram @aungsansuukyi/

SEMARANGKU - Pengungsi Muslim Rohingya di kamp distrik Cox's Bazar, Bangladesh menanggapi kudeta militer di Myanmar, namun tidak merasa kasihan kepada Presiden Aung San Suu Kyi.

Menurut pemimpin komunitas Rohingya, Muhammad Yunus Arman, umat Muslim Rohingya mengutuk kudeta yang dilakukan militer Myanmar, namun dirinya tidak merasa kasihan terhadap Aung San Suu Kyi.

Penyebab tidak adanya rasa kasihan kepada Aung San Suu Kyi dari Muslim Rohingya meskipun Aung San Suu Kyi diculik dan ditahan militer Myanmar dikarenakan mereka merasa kecewa.

Baca Juga: Terdapat Kubah Lava Baru di Lereng Gunung Merapi, BPPTKG Berikan Faktanya!

Baca Juga: Cegah Kecanduan Main Game, China Larang Murid Bawa HP ke Sekolah

Muslim Rohingya mengutuk kudeta militer di Myanmar namun tidak kasihan kepada Aung San Suu Kyi

Dilansir dari Al Jazeera, Mohammad Yunus Arman, keluarga Muslim Rohingya pernah dibunuh oleh militer Myanmar di masa pemerintahan Aung San Suu Kyi.

Dan pada saat itu, Aung San Suu Kyi tidak bertindak apa-apa, bahkan tidak menyebut Muslim Rohingya.

Baca Juga: Setelah KSAU, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Kunjungi KSAD, Ini Hasil Pertemuannya!

Baca Juga: Sedang Bawa Senjata, Rombongan Kendaraan Militer AS Diserang di Irak

"Dia tetap diam tentang itu. Dia bahkan tidak mengucapkan kata 'Rohingya'," ujar Yunus.

"Dulu kami biasa berdoa untuk kesuksesannya dan memperlakukannya seperti ratu kami. Tapi setelah 2017, kami menyadari karakter aslinya," tambahnya.

Oleh karena itu, menurut Yunus, para Muslim Rohingya saat ini tidak kasihan kepada Aung San Suu Kyi, meskipun Aung San Suu Kyi telah diculik dan ditahan militer Myanmar.

Baca Juga: Wah! Para Pemimpin Dunia Pakai Jarum Suntik Palsu Saat Vaksinasi, Ini Faktanya!

Baca Juga: Sinopsis Film Universal Soldier: Day of Reckoning di Trans TV Malam Ini, Tonton Aksi Van Damme

"Kami tidak merasa menyesal karena dia (Aung San Suu Kyi) digulingkan dari kekuasaan sekaran," tegas Yunus. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler