SEMARANGKU - Amerika Serikat, Prancis dan Jepang akan mengadakan latihan militer gabungan untuk pertama kalinya pada Mei tahun depan.
Latihan ini sebagai bagian dari upaya untuk menahan apa yang diklaim sebagai pengaruh China yang tumbuh di kawasan Asia Pasifik.
Dikutip dari Pars Today, Senin, 7 November 2020, bahwa latihan yang dilakukan di darat dan laut di salah satu pulau terpencil Jepang yang bertujuan untuk melawan China, yang mengklaim pulau-pulau yang dikuasai Jepang di Laut China Timur.
Baca Juga: Alhamdulillah, Vaksin Covid-19 Sudah Tiba, Wajib Penuhi 4 Syarat Ini Sebelum Disuntikkan!
Baca Juga: Cara Cairkan BLT Banpres UMKM Rp 2,4 Juta Saat NIK KTP Tak Terdaftar di eform.bri.co.id/bpum
Kepulauan Diaoyu, yang dikenal sebagai Senkaku di Jepang, berada di tengah-tengah deretan bernanah antara Tokyo dan Beijing.
China menyatakan bahwa ia memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas pulau-pulau Diaoyu, tetapi pemerintah Jepang menganggapnya sebagai bagian dari wilayahnya.
Prancis menunjuk pada kerja sama militernya dengan Jepang dan mengatakan latihan perang itu dimaksudkan untuk mengirim pesan ke Beijing.
Baca Juga: Almarhum Gus Dur: Tikus Sudah Kuasai Lumbung Kemensos! Apa Maksudnya?
Baca Juga: Tanggapi Kasus Mensos Juliari Batubara, Presiden Jokowi Tegaskan Hal Berikut Ini
"Kami ingin menunjukkan kehadiran kami di kawasan itu dan mengirim pesan tentang kerja sama Jepang-Prancis," kata Laksamana Pierre Vandier, kepala staf angkatan laut Prancis.
“Ini adalah pesan yang ditujukan untuk China. Ini adalah pesan tentang kemitraan multilateral dan kebebasan perjalanan," sambungnya.
Latihan itu dilakukan ketika AS berupaya untuk menciptakan aliansi militer formal dan front persatuan melawan China.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia, Ini 6 Jenis yang Akan Digunakan Januari 2021 Nanti!
Baca Juga: Dynamite BTS Best Music Video di MAMA 2020, V Malah Bangga Jungkook Sutradarai Life Goes On
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mendesak Jepang, India, dan Australia pada bulan Oktober untuk bekerja sama dengan Washington untuk menciptakan aliansi semacam itu.
Amerika Serikat secara rutin mengirimkan kapal perang dan pesawat tempur ke perairan yang disengketakan oleh negara-negara kawasan dengan China yang mengklaim pengerahan itu dimaksudkan untuk melindungi haknya atas kebebasan navigasi.***