Network
SEMARANGKU - Manajer Tukul Arwana, yaitu Riski Kimon membeberkan alsana pihak keluarga selalu membatasi pengunjung.
Sejak dilarikan ke rumah sakit karena mengalami stroke, kelurga Tukul Arwana pun membatasi kunjungan untuk menjenguk sang artis.
Alasan pihak keluarga selalu membatasi pengunjung pun diungkapkan oleh manajer Tukul Arwana.
Baca Juga: PBNU Putuskan Awal Rajab Kamis 3 Februari 2022, Ini Niat Puasa dan Keutamaannya
Dikutip Semarangku dari kanal YouTube Intens Investigasi, sang manajer Tukul Arwana pun mengungkapkan alasannya.
"Untuk saat ini Mas Tukul sudah berangsur-angsur membaik," katanya.
"Bukan gak boleh dijenguk, boleh. Cuman membatasi agar Mas Tukul (fokus) ke recovery (pemulihan)," sebut Riski Kimon.
Pembatasan pengunjung untuk menjenguk Tukul Arwana pun telah dikoordinasikan dengan dokter.
"Waktu kemarin-kemarin kan kita tuh selalu berkoordinasi sama pihak dokter juga," sebut Riski Kimon.
Baca Juga: Dapatkan Kode Redeem ML 2 Februari 2022 yang Belum Digunakan Terbaru dan Gratis
Riski Kimon menambahkan, bahwa kondisi Tukul Arwana pun bisa memburuk apabila terlalu banyak dijenguk.
Sebab pengunjung yang akan menjenguk Tukul Arwana bisa mengganggu waktu istirahatnya.
"Mas Tukul butuh waktu istirahat yang sangat cukup, maksudnya istirahat beliau harus benar-benar terjaga," kata manajer.
"Karena kalau ditengok gak mungkin tidur. Pasti dia akan melek terus," lanjutnya.
Meskipun, manajer Tukul Arwana mengabarkan bahwa kondisi sang artis sudah semakin baik.
Baca Juga: Keluarga Jongkis yang Beragam Tinggal di Kawasan Pecinan Semarang, Satu Rumah Ada Tiga Agama
"Kalau sekarang Mas Tukul progresnya semakin membaik dan meningkat. Ya satu-satu, rekan-rekan, gak cuman artis sebenernya, kayak saudara, temen, dari TNI, Polri, Kejaksaan, semua pelan-pelan udah pada dateng," ujarnya.
Para saudara maupun teman yang akan menjenguk Tukul Arwana pun harus menaati prokes ketat, demi kesembuhan Tukul.
"Saat ini, pihak keluarga besar (membatasi) satu hari satu tamu. Itu juga dengan prokes yang sangat diperketat, tes antigen dan swab," tutur Riski.***
