Saat ia tumbuh dewasa, ia menemukan pelipur lara dalam penyembuhan orang dan memutuskan untuk mengejar karir medis.
Baru pada tahun 2005 dia menyadari bahwa cara dia memandang dunia berbeda dari orang lain.
Dia mengunjungi seorang ahli sinestesia terkemuka, ahli saraf Dr. VS Ramachandran, dan menemukan bahwa kondisinya adalah jenis sinestesia yang baru ditemukan yang disebut "sentuhan cermin."
Sementara itu, Para ilmuwan sekarang mengatakan bahwa mungkin kita semua dilahirkan dengan sinestesia.
Dikutip dari unbelievable-facts.com, menurut sebuah penelitian, bayi mengasosiasikan bentuk yang berbeda dengan warna yang berbeda, tetapi penggabungan semakin berkurang seiring perkembangan otak kita.
Dalam beberapa kasus orang seperti Salinas, penggabungan tetap ada. Beberapa orang mungkin menyebut ini kelainan, tetapi bagi Salinas, sinestesia telah membantunya menjadi dokter yang lebih baik.***