Network
SEMARANGKU - Kisah Nyata, seorang korban pembunuhan membantu memecahkan misteri kematiannya sendiri.
Sebuah pembunuhan kerap kali terjadi dengan motif pribadi yang kompleks.
Namun mereka dengan liciknya bisa menutupi pembunuhan yang mereka lakukan.
Perlu bantuan para ahli dan kepolisian untuk mengungkapkan kasus pembunuhan yang biasa terjadi.
Namun apa bila sebuah kasus dipecahkan oleh korbannya sendiri maka ini terdengar tak masuk akal.
Baca Juga: 5 Tanda Kecil Seseorang Bukanlah Orang yang Baik, Salah Satunya Memandang Rendah Orang Kecil
Namun begitulah yang terjadi pada kasus kematian Catherine yang diungkapkan oleh dirinya sendiri.
Pada tahun 2004, Catherine Ballesteros ditemukan berlumuran darah di rumahnya.
aat melalui TKP, pihak berwenang menemukan jejak berdarah di lantai kamar tidur.
Mereka mengambil beberapa sampel untuk kemungkinan pemeriksaan DNA.
Baca Juga: Kisah Nyata. Bikin Mahasiswa Kaget, Seorang Dosen di Korea Selatan Mengajar Kelas Online Saat Mandi
Beberapa barang hilang yang membuat polisi percaya bahwa perampokan mungkin menjadi motifnya.
Dirinya dilapokan telah ditikam sebanyak 33 kali.
Namun kejadian aneh langsung terjadi saat di rumah duka.
Di rumah duka, ibu Catherine, Emer, memeluk tubuh putrinya yang sudah meninggal.
Pada saat itulah dia mengklaim bahwa dia mendengar sebuah bisikan.
Dia mengatakan bahwa Catherine membisikkan "Baba" padanya.
Emer memaksa polisi untuk mengikuti petunjuk ini. Polisi bertanya di sekitar lingkungan dan menemukan bahwa Catherine memiliki tetangga, Ryan Jay Viscarra, yang menggunakan nama "Baba."
Ryan terlibat dalam perampokan di sekitar daerah tersebut. Mereka menemukan rumahnya, tetapi dia tidak dapat ditemukan di mana pun.
Tetapi tiga hari setelah pembunuhan itu, bibi tersangka memberikan lokasinya kepada polisi dan dia ditangkap.
Ryan menceritakan bagaimana dia melakukan pembunuhan itu. Dia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara.
Itulah kisah nyata yang menggunakan bantuan korban untuk mengungkapkan misteri kematiannya.***
