Sampai ada seorang Bapak yang mengenakan stelan petani yang kemudian dipanggil Awe sebagai Pak Rawuh.
“Lurus aja, nanti 1 jam ketemu,” kata Pak Rawuh.
Tetapi setelah berjalan berjam-jam, Awe masih berputar-putar dari dua rumah dengan Ibu-Ibu yang menampih beras sampai pasar.
Awe berputar-putar di desa gaib tersebut sampai 3 kali.
Kemudian setelah Awe merasa takut dan lelah, Awe bertanya kepada Pak Rawuh.
“Saya pingin pulang. Temen saya nungguin,” kata Awe.
“Oh ya udah kalau pingin pulang harusnya di pertigaan belok kanan bukan belok kiri,” kata Pak Rawuh.
Singkat cerita, Awe sempat menginap sampai 3 hari di desa gaib dan berhasil keluar diantarkan oleh sosok Pak Rawuh.***