Bak Romeo dan Juliet, Kisah Cinta Peter si Lumba-lumba dengan Pelatihnya yang Berakhir Tragis

- 30 September 2021, 09:11 WIB
Ilustrasi Lumba-lumba
Ilustrasi Lumba-lumba /Pixabay/Pexels/

SEMARANGKU – Lumba-lumba yang diberi nama Peter adalah subjek percobaan NASA pada tahun 1960-an.

Peter di lumba-lumba, dijadikan subjek percobaan untuk dapat berbicara bahasa Inggris dengan manusia.

Alih-alih mencapai tujuannya, NASA justru mendapati fakta berbeda karena Peter si lumba-lumba jatuh cinta dengan pelatihnya.

Baca Juga: Kisah Nyata, Pria yang Dijuluki Silent Man Selama Tujuh Tahun Hanya Berdiri di Tengah Jalan

Pelatih Peter si lumba-lumba adalah seorang wanita bernama Margaret Lovatt yang memiliki hobi membaca kisah fabel sejak ia kecil.

Kegemarannya ini kemudian ia bahwa hingga dewasa, dan ia bercita-cita ingin menemukan hewan yang dapat berinteraksi dengan manusia.

Lovatt kemudian menemukan sebuah laboratorium NASA, di mana lab tersebut berfokus pada eksperimen lumba-lumba.

Ketika datang ke lab tersebut, Lovett langsung diminta untuk melatih lumba-lumba jantan bernama Peter agar mampu berbicara bahasa Inggris.

Baca Juga: Ternyata Ini Sejarah Awal Mula Munculnya Zombie, Bukan Hanya Khayalan Berasal dari Kisah Nyata

“Ada tiga lumba-lumba, Peter, Pamela, dan Sissy,” kata Lovatt dikutip Semarangku dari The Guardian.

“Sissy adalah yang terbesar. Memaksa, keras, dia seperti menjalankan pertunjukan. Pamela sangat pemalu dan takut. Dan Peter adalah seorang pria muda. Dia sudah dewasa secara seksual dan agak nakal,” lanjutnya.

Pada awal tahun 1964, Lovatt tiba di lab tersebut dan dengan cepat terhubung dengan ketiga lumba-lumba yang berada di sana.

Ketika datang ke lba bernama ‘Dolphin House’, Lovatt langsung memilih Peter si lumba-lumba dan mulai mengajarkan Peter berbicara dari nol.

“Saya memilih untuk bekerja dengan Peter karena dia tidak memiliki pelatihan suara seperti manusia dan dua lainnya memilikinya,” kata Lovatt.

Lovatt sangat berambisi untuk melatih Peter, hingga memutuskan untuk tinggal di Dolphin House.

Lovatt bahkan membuat meja kerjanya berada di atas air, di kolam bersama Peter agar ia dan Peter semakin dekat.

Namun, kedekatan tersebut justru membawa Peter merasakan hal yang lain. Usai lebih dekat dengan Lovatt, Peter bahkan tidak memiliki ketertarikan dengan lumba-lumba betina lain.

Peter juga menjadi lebih posesif hingga marah, apabila melihat Lovatt berbicara dengan manusia lain.

Hingga pada suatu hari, Peter kemudian terus mendekati kaki Lovatt menggesekan tubuhnya dan menggigit kaki Lovatt.

Diketahui bahwa pada saat itu, Peter ingin melakukan hubungan intima tau sedang dalam masa kawin.

Namun ketika dikembalikan bersama lumba-lumba betina lain, Peter justru marah dan bertingkah.

Akhirnya Lovatt pun membiarkan Peter untuk melakukan hubungan intim tersebut dengannya.

Setelah semakin dekat, Dolphin House akhirnya kehabisan dana dan terpaksa harus ditutup, sehingga Peter harus dipindahkan ke lab lain.

Ketika berpisah dengan Lovatt, Peter kemudian berperilaku berbeda dan kemudian mati karena bunuh diri dengan cara menenggelamkan dirinya tanpa mengambil udara sama sekali.

Kematian dan bunuh diri Peter si lumba-lumba diduga karena Peter merasa patah hati sebab berada jauh dari pelatihnya, Lovatt.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah