Sayangnya untuk Muradzira, hal-hal tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Saat hari-hari berlalu, dia menjadi lebih lemah, dan hanya berkat teman-temannya yang khawatir, dia bisa bertahan dengan sangat cepat.
Rekan-rekan jemaat berhasil melacaknya tepat waktu dan melihat kondisi kesehatannya yang buruk pada hari ke-33 puasanya, mereka membawanya ke Rumah Sakit Umum Bindura.
Kisah pria itu dilaporkan oleh pers lokal, dan menyebar seperti api di antara pengunjung gereja, beberapa di antaranya mencoba membantu Muradzira mencapai tujuannya melalui sumbangan. Itu sampai mereka mengetahui berapa harga sebenarnya mobil sport Lamborghini.
Pada saat itu mereka memutuskan bahwa $37 yang telah mereka kumpulkan harus digunakan untuk membantu tagihan medis Mark.
“Setidaknya dia harus berpuasa untuk pekerjaan karena dia menganggur,” ucap pemimpin gereja pria itu, Uskup Mawuru, sambil menggelengkan kepalanya tidak setuju. Dilansir Semarangku.com pada Odditycentral yang diunggah pada 25, Mei 2021.***