Kisah Nyata, Ternyata Ini 6 Tes untuk Mengetahui Penyihir di Abad Ke-18 SM Nomor Empat Paling Aneh

23 Juli 2021, 18:40 WIB
Ilustrasi penyihir, Kisah Nyata, Ternyata Ini 6 Tes untuk Mengetahui Penyihir Di Abad Ke-18 SM Nomor Empat Paling Aneh /Pexels

SEMARANGKU – Partik ilmu hitam di masa abad ke 18 SM merupakan salah satu dosa yang banyak dicari.

Ilmu hitam seperti kegiatan penyihir dianggap dosa besar walaupun kebenarannya tidak dapat dipastikan.

Pada abad ke 18 SM, banyak orang-orang yang dibunuh dengan cara dibakar atau dieksekusi dengan cara kejam karena dianggap sebagai seorang penyihir.

Baca Juga: Bukan Sihir! Ada Pohon Rambutan Berbuah Markisa di Yogyakarta, Ini Penjelasan dari Dosen

Bahkan orang-orang pada jaman itu melakukan beberapa cara untuk dapat mengindetifikasi seorang penyihir.

Ada 6 cara yang dilakukan oleh orang pada jaman dahulu untuk dapat mengetahui praktik ilmu hitam dari seorang penyihir.

Dikutip Semarangku melalui lama History of Yesterday, inilah enam cara untuk mengetahui kebenaran dari identitas seseorang sebagai penyihir atau bukan.

Melakukan Tes Renang

Orang-orang yang dituduh melakukan santet akan diseret ke tempat berisi air, ditelanjangi, dan dilemparkan ke dalam air agar hakim dapat melihat apakah orang itu mengambang atau tenggelam.

Menurut tes pertama, orang yang tidak bersalah akan tenggelam seperti batu, dan seorang penyihir akan melayang ke permukaan.

Korban biasanya memiliki tali yang diikat di tengah tubuhnya, sehingga ia dapat ditarik keluar dari air jika tenggelam.

Baca Juga: Sejarah Sihir Lengkap, Kisah Nabi Sulaiman AS Membasmi Ilmu Hitam

Melakukan Tes Doa

Pada abad pertengahan, diyakini bahwa penyihir tidak dapat mengucapkan kata-kata dalam kitab suci, sehingga mereka yang dituduh dipaksa untuk membacakan doa dari Alkitab.

 Pada tahun 1712, metode itu diterapkan pada Jane Wenham, seorang wanita yang dituduh melakukan santet dan telah berjuang untuk mengucapkan kalimat doa untuk meminta ampun.  

Melaksanakan Tes Sentuh

Tes sentuhan didasarkan pada anggapa bahwa penyihir memiliki reaksi khusus terhadap kontak fisik.

Jika mereka tidak melakukan gerakan apa pun, mereka dianggap tidak bersalah, tetapi jika mereka bergerak, itu dianggap sebagai gerakan yang membuktikan adanya kekuatan gaib.

Memakan Kue Penyihir

Kue penyihir dianggap sebagai makanan penutup supernatural untuk mengidentifikasi penyihir.

Pemburu penyihir mengambil sampel urin korban, mencampurnya dengan tepung gandum hitam dan abu, dan memanggang campuran itu menjadi kue.

Campuran ini kemudian diumpankan ke seekor anjing dengan harapan anjing tersebut akan memakan dan menyebut nama penyihir itu.

Tanda-tanda Penyihir

Pemburu penyihir akan menanggalkan pakaian dan memeriksa tersangka di depan umum.

Mereka percaya bahwa ada tanda-tanda di tubuh penyihir tentang perjanjian yang dibuat orang itu dengan iblis.

"Tanda Iblis" tidak akan peka terhadap rasa sakit. Bahkan ketidaksempurnaan fisik terkecil pun dianggap sebagai tanda gaib, mulai dari tahi lalat hingga bekas luka.

Mantra

Tes terakhir akan memaksa orang yang dituduh untuk memerintahkan iblis agar mengizinkan orang yang kerasukan keluar.

Praktek ini sering digunakan pada abad ke-16 selama persidangan Alice Samuel dan seluruh keluarganya.

Mantra semacam ini diyakini oleh beberapa orang tidak benar-benar memiliki efek tetapi untuk menakut-nakuti orang.

Itulah 6 cara untuk mengetahui identitas seorang penyihir di abad ke-18 SM.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler