Sebagai Tatar Krimea, Nimatova telah mengungsi ketika Rusia mencaplok semenanjung selatan Krimea pada tahun 2014.
Dia dan keluarganya terpaksa mengungsi ke Zaporizhzhia.
“Di Zaporizhzhia, komunitas muslim beragam. Ada banyak kebangsaan yang berbeda dan semua akan menyiapkan hidangan nasional mereka. Suatu hari kami kami akan makan biryani India, mantsev Palestina atau plov Uzbekistan lainnya,” ujarnya.
Namun, situasi saat ini di Ukraina sangat mencekam
“Sekarang kami tinggal bersembunyi saat mendengar sirene. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Secara psikologis memang sulit,” terangnya.
Itulah muslim di Ukraina yang menjalani Ramadhan yang sulit tahun ini, efek perang Rusia.***