"Harapan kami, prioritaskan warga terdampak pandemi terlebih dahulu, dan pastinya kami harapkan mengakomodasi sebanyak-banyaknya warga Jateng," katanya.
Anggota Komite II DPD RI ini juga menyoroti pergerakan massal yang terjadi di awal pandemi dengan masuknya ribuan pemudik ke sejumlah wilayah di Jateng. Para pemudik ini adalah pekerja dari Jakarta yang secara massal pulang ke sejumlah wilayah, antara lain Wonogiri, Jepara, Blora, Solo, Sukoharjo, dan Sragen.
Denty meminta pemerintah kembali melakukan pendataan, apakah saat ini mereka telah memperoleh pekerjaan di Jateng ataukah mereka akan kembali ke Jakarta paska New Normal dan pembukaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.
Baca Juga: Ada Orang Indonesia Yang Fotonya Viral Terlibat Kerusuhan di Amerika
"Kita harus secara masif melakukan pendataan karena kedatangan para pemudik tersebut memberikan dampak ekonomi di Jateng ke depannya," tuturnya.
Dalam waktu singkat, lanjutnya, pemerintah juga dituntut untuk membuat formulasi lapangan kerja yang memadai agar ekonomi di Jateng tidak mengalami penurunan berarti. Sejumlah pakar telah memprediksi akan terjadi pelambatan hingga angka pertumbuhan ekonomi hanya sekitar 2 %.
Baca Juga: Carmelo Ezpeleta: Jika Sepakbola Mulai Juni Maka MotoGP Bulan Juli
Meskipun demikian, Denty optimistis jika pertumbuhan itu dapat dikejar apabila semua pihak bahu-membahu. Dia kembali menggarisbawahi perlunya disiplin pada era New Normal di masa mendatang. "Semua pihak harus disiplin, agar kita tidak terpuruk, mari saling bahu membahu supaya ekonomi terus membaik," ujarnya. (*)