Faktor Ini yang Membuat Nilai Ekspor Jateng Naik Hingga Tembus USD 967,60 Juta

- 1 Oktober 2021, 18:51 WIB
Tangkapan layar press release dari BPS Jateng terkait kenikan nilai ekspor Jateng.
Tangkapan layar press release dari BPS Jateng terkait kenikan nilai ekspor Jateng. /BPS

SEMARANGKU - Nilai ekspor produk dari Jateng  tembus USD 967,60 juta, pada Agustus 2021.

Angka tersebut naik dibanding nilai ekspor Jateng pada bulan sebelumnya, Juli 2021 sekitar 18 persen.

Kenaikan nilai ekspor Jateng pada Agustus 2021 terbagi menjadi non migas USD 885,03 juta dan USD 82,57 juta migas.

Baca Juga: Produk UKM Jateng Berpotensi Ekspor ke Jepang, Ganjar Pranowo Jalin Komunikasi dengan Dubes

Rinciannya, ekspor barang migas meningkat dari USD 30,83 juta di bulan Juli menjadi USD 82,57 juta di bulan Agustus 2021.

Pada periode yang sama, ekspor non migas mencatatkan kenaikan 12,70 persen, dari USD 785,26 juta menjadi USD 885,03 juta.

Sedangkan bila disandingkan dengan periode yang sama 2020, capaian ekspor Jateng meningkat. Presentasenya 46,91 persen, di mana pada Agustus 2020 mencatat USD 658,64 juta.

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Jateng Arjuliwondo menjelaskan, kenaikan ini, dikarenakan ekspor barang non migas mengalami peningkatan 12,07 persen dan barang migas naik 167,82 persen.

Baca Juga: UKM Jateng Tembus Ekspor ke Belgia, Nilainya Sekitar USD 40 Ribu

"Artinya ada kenaikan yang cukup baik atau dengan kata lain ekonomi juga sudah bangkit," jelansya, Jumat 1 Oktober 2021.

Arjuliwondo menyebut, total ekspor non migas Januari-Agustus 2021 mencapai USD 6.273,54 juta.

Adapun, lima negara tujuan ekspor nonmigas adalah Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, negara-negara Uni Eropa dan Asean.

Amerika Serikat disebut sebagai pasar terbesar, karena menyumbangkan perdagangan luar negeri senilai USD 2.498,71 juta selama kurun Januari-Agustus 2021.

Capaian itu disusul dengan Jepang senilai USD 571,17 juta dan Tiongkok USD 432,00 juta.

Meski demikian, neraca perdaganan (ekspor-impor) total Jateng, pada september 2021 masih mengalami defisit senilai USD 169,77 juta.

Kenaikan ekspor ini terjadi karena peningkatan pada sektor impor sebesar 53,34 persen atau USD 1.137,37 juta. ***

Editor: Mahendra Smg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah