Network
Baca Juga: UPDATE! Kode Redeem FF Spesial Ramadhan 15 April 2021, Bisa Dapat Skin Garena Free Fire
Dolar telah menguat tahun ini karena imbal hasil obligasi pemerintah naik di tengah ekspektasi pertumbuhan yang lebih cepat dan inflasi lebih tinggi.
Tapi perdagangan itu telah berhenti bulan ini, karena imbal hasil stabil di bawah tertinggi satu tahun yang dicapai bulan lalu.
"Seluruh perdagangan pro dolar didasarkan pada kisah imbal hasil dan mengingat fakta bahwa kisah imbal hasil telah mundur dari tertinggi, dolar telah melakukan hal yang hampir sama," kata Boris Schlossberg, direktur pelaksana strategi valas di BK Asset Management, seperti dikutip dari Antara, Kamis 15 April 2021.
Baca Juga: Rayakan HUT Ke-60, Nasmoco Luncurkan Layanan Bengkel Panggilan
Baca Juga: Satlantas Polrestabes Semarang Bagi Masker Hingga dan Takjil ke Pengguna Jalan di Awal Ramadhan 2021
"Sampai pasar obligasi mendapatkan keuntungan dari ketakutan inflasi lagi, saya pikir long position dolar masih diserang," katanya.
Imbal hasil obligasi naik tipis pada Rabu, tapi tetap lebih rendah pada minggu ini.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang saingannya jatuh ke level 91,57, terendah sejak 18 Maret, dan terakhir di 91,68, turun 0,11 persen.
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Berduka Cita untuk Dua Orang Guru Hebat Ini, Pahlawan Bangsa
